Welcome blog Mba Nana

Diario Area | Diario Travel | Diario Outfit | Diario Love | Diario Diario

Jumat, 06 Desember 2019

Ilusi kata ringan tapi membebani


Tak berasa awalnya, tapi sakit juga kalau diingat…

Hari itu kita beradu canda dalam tawa kau dan aku mengucap segalanya seolah itu adalah lelucon. Tapi yang ku ucap tak pernah benar-benar menyudutkanmu, sementara kalau kau berucap dan aku merasa itu menyinggung, kau mengeluarkan jurus senjata bahwa aku tak bisa diajak bercanda. Padahal nyatanya candaanmu itu menjurus ke fakta aku.

Obrolan ini agak sedikit sensitive. Untuk hubungan di ranjang kau ucap bahwasannya aku lembek tak berdaya, melemah tak kuat tenaga, alias aku rapuh energi dalam ranjang. Faktanya aku bukan janda yang selalu suka binar berjoget. Faktanya aku bukan pelacur yang girang binar beradu badan. Faktanya lagi aku bukan barisan sang para mantan yang sudah ditiduri lebih dari dua puluh kali pertemuan. Hebatnya candaan itu  bisa muncul…

Kalau aku bermain peran perasaan, lelucon itu kiasan bukti bahwa aku tak mampu melawan engkau dalam bilik selimut. Kiasan itu bagai bukti bahwa aku melemah untuk persoalan hawa nafsu birahi. Kiasan itu bagai bukti tak kasat mata kalau aku tak cukup nyali untuk membanting setir tajam yang mampu buatmu terpukau dalam keadaan telanjang. Aku yakin, semua wanita yang pernah diucapkan seperti itu dalam posisi seperti aku tentu akan berfikir hal nya sama seperti aku tetapi hebatnya mereka mampu menerima segala masukan. Padahal, ilusi kata mu hanya lah secarik, setipis kertas bahkan lebih tipis lagi, tapi entah mengapa terasa cukup membebani. Mungkin aku kurang amal, atau ibadah setiap hari sabtu dan minggu? Tak ada jawaban.

Untuk kehidupan dewasa sana silahkan kau menjalari ujung kuku sampai ujung helai milik mereka semua yang terbebas dari jeratan larangan berhubungan bebas. Untuk memuaskan hasrat nafsu birahi mu silahkan kau intil mereka yang bisa menunggangi untuk buatmu merasa puas. Aku tak bisa. Kalau pun aku bisa, mungkin itu akan muncul sekali atau untuk yang terakhir kali, tapi kurasa tidak. Setiap kali ingin memunculkan itu selalu terbesit dipikiran tentang faktanya bahwa aku lembek dan melemah tak bernyali. Untuk itu biarkan anganku pergi, melampaui batas penglihatanmu sampai kau benar merasa bebas tanpa jeratan dari kekasih yang sama sekali tak cukup berarti buatmu...



13 komentar:

  1. Gambar di akhirnya semakin bikin sedih. Ingat tulisan sendiri soal perpisahan. :(

    BalasHapus
  2. Mau komen gmn yah. Masalah domestik.

    Mungkin yang perlu tetap dibangun adalah komunikasi dan saling menerima kekurangab masing2.

    Cmn kalo cwo emg 99% isi otaknya katanya hanya soal itu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya sih bang day.. Duh sudah bawaan penyakit dari orok rupanya ya hahaha

      Hapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  4. Hasrat diri sendiri terkadang bisa menyakiti orang lain ya :'(

    BalasHapus
  5. Ini cerita fiktif kan mba? hehe. terasa sedih saat membaca..

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.

About Me

Foto Saya
Fransisca Williana Nana
Lihat profil lengkapku

Followers

total human

Popular Posts