Welcome blog Mba Nana

Diario Area | Diario Travel | Diario Outfit | Diario Love | Diario Diario

Jumat, 21 Oktober 2016

Ikhtisar mengenai cinta

C I N T A

Bukan suatu keinginan semata saja, nyatanya kebutuhan yang harus dilalui bersama untuk kehidupan kedepannya.


Lagi - lagi sepertiga bagian badanku punya rasa tak enak, lelah ya pusing apalagi, bukan main penyakitnya. Aku demam seperti penyakit mainstream lainnya. Sepulangnya dari kampus, aku pulang lantas membersihkan seluruh badan, mengganti pakaian beserta duduk istirahat menikmati keadaan yang tak karuan ini. Aku bingung harus makan apa, lantas aku buka saja laptop didepan ku dan membuat cokelat hangat. Setelah secangkir cokelat itu jadi, lantas ku seruput perlahan merasakan sensasi hangat yang menggelegar di kerongkoran dan turun menuju dalam badanku. Aku merasakan kehangatan. Hangat yang baru kurasakan karena sedari tadi aku sedikit menggigil karena suhu badan yang tak jelas ini.

Ku tatap layar di depan yang masih kosong, benar-benar kosong tanpa rupa apa-apa, hanya semacam kertas putih bersih tanpa noda. Ku teringat akan sesuatu itu. Cinta namanya. Dia bukan sosok manusia, dia juga tak berwujud, tapi dia adalah sesuatu yang dirasa semua manusia. Baik manusia hidup maupun yang sudah pergi dari kehidupan. Aku bukan pakar cinta tapi terkadang aku punya penjelasan mengenai cinta sesuai dengan yang ku rasakan. Lantas, bolehkah aku menjelaskannya disini?

Mari kita kulik



Dahulu sebelum aku beranjak dewasa, sebelum aku tahu tentang apa itu hidup dan sebelum aku merasakan banyak sekali beban hidup yang mulai berat membebani, aku benar-benar merasa sejahtera. Bahagia. Itu duniaku. Dunia anak-anak.

Semakin besar aku semakin bisa merasakan sesuatu yang benar-benar baru kurasakan, sesuatu menggeli-geli, sesuatu manis-manis, sesuatu pahit-pahit, dan semua rasa benar kita rasakan. Semua rasa itu sama hal nya seperti makanan. Hidup juga punya rasa. Dari enak sampai tak rupawan.

Cinta diawali dengan perasaan manis maupun tak manis. Bak manis bila kau suka padanya dan tak manis bila kau tak menyukainya. Namun itu adalah awalannya. Begitu di jalani, semua rasa berubah menjadi satu. Aku dan dia sama-sama punya rasa yang sama. Sebuah rasa terdalam yang belum pernah ada untuk orang lain selain hinggap di sanak keluarga. Itu beda konsep namanya.

Apakah cinta seperti memberi pintu gagah yang besar dan di gembok rapat-rapat agar selalu terjaga?
Apakah cinta adalah proses menjaga untuk tidak semena-mena?

Yang terakhir, apakah cinta harus selalu merelakan segala yang menyakitkan?

Oh...

Pada hakikatnya cinta dalam jangka pacaran masih dalam hitungan masing-masing. Dia belum sepenuhnya milikmu atau milikku, dia masih miliki dirinya sendiri. Dan aku juga masih miliki diriku sendiri. Aku tak tahu mengapa banyak sekali penyataan orang-orang mengenai cinta yang menyakitkan dari cinta yang tak adil untuknya, cinta yang menyakitkan karena hatinya masih di hinggapi sang mantan kekasih, cinta yang tak menerima kurang lebih sang kekasih, dan cinta yang tak suka akan kelakuan sang kekasih...

Nah dari semua itu sungguh amat sungguh menjelaskan bahwa dua hati manusia sangat sulit untuk digabungkan menjadi satu.

Pacaran adalah proses pengenalan untuk menggabungkan satu hati. Dan tindak keseriusan cinta hanya bisa dilihat ketika dua hati tersebut menjadi satu dengan melakukan Pernikahan. Itulah yang aku idamkan dari semasa aku sekolah menengah keatas.

Lantas bagaimanakah seharusnya cinta itu?

Jawabanku, hanya menerima, ikhlas, dan berbahagia. Segala yang menyakitkan harus diterima, segala yang buruk harus diubah menjadi baik, dan segala yang ingin meninggalkan harus dengan rela dilepas karena tiada guna bila bertahan tapi terpaksa. Dan nyatanya, kehidupan cinta amat meribetkan bagi setiap pihak, segala jenis perjalanan hubungan pacaran benar-benar dilanda dilema permasalahan yang biasa namun dipikirkan sampai menemukan jawaban dari ke egoisan diri sendiri. Lagi-lagi cuman satu, harus menyatukan kedua benak yang berbeda. Supaya hubungan baik-baik lagi. 

Pada hakikatnya, sendiri jauh lebih menyenangkan tapi ketahuilah bahwa cinta itu wajib dimiliki karena itu permintaan dari yang kuasa untuk melahirkan keturunan. The last, cinta Bukan suatu keinginan semata saja, nyatanya kebutuhan yang harus dilalui bersama untuk kehidupan kedepannya.

5 komentar:

  1. wahhh masih jomlo ya, sabar aja nnti pasti ada kok, datenng sendiri malahhh, tulisannya asik nih bikin buku dong

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wahhh lagi proses tapi masih susah nih mas hehe semoga terkabul deh aminnn :)

      Hapus
  2. Saat cinta itu dijalani dengan rasa ikhlas maka kebahagiaan yang sejati akan bangkit memenuhi kehidupan sehari-hari ya, Mbak :)

    BalasHapus
  3. artikelnya sangat ngena.. keren mbak

    BalasHapus
  4. kayaknya ada peluang nih, hehe.. tertarik buat seperti ini juga.

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.

About Me

Foto Saya
Fransisca Williana Nana
Lihat profil lengkapku

Followers

total human

Popular Posts