Welcome blog Mba Nana

Diario Area | Diario Travel | Diario Outfit | Diario Love | Diario Diario

Rabu, 11 Mei 2016

Seorang yang Hatinya disakiti


http://cdn1.theodysseyonline.com/files/2015/12/04/635848573565830810-1507894444_o-BROKEN-HEART-facebook0.jpg


Purnama bagai purnama berlalu, bintang yang kadang suka muncul kadang suka hilang juga mulai ber-elok. Matahari kadang timbul kadang hilang pun juga tak tentu arahnya. Yang tetap adalah awan dimana porosnya selalu sama. Tak memancarkan apa apa hanya diam diatas menanti uap serta merta menurunkan air hujan yang begitu deras.

Bumi tak pernah berhenti pada porosnya, hewan-hewan tak pernah berhenti berburu mangsa tuk dimakan, manusia pun tak pernah berhenti dari beban hidup yang sulit untuk dikantongi sebentar saja. 

Percintaan sepasang sepasang kekasih di bumi bukanlah semenarik cerita cerita dari pak skenario filem. Tapi aku ingin. Gejolak sakit hati membara adalah nyalanya api ketika kau membiarkan hati mu disakiti karenanya, kau membuka pintu itu, pintu yang seharusnya dijaga, bukan sembarang orang boleh masuk tuk menyakitinya.

Perdalami cinta memang berat persoalannya. Tapi ku tau, bahwa apapun itu harus dimaafkan kelak bisa di lanjuti hidup ini kembali ke jalan yang benar, bukan jalan mencari kesenangan untuk hati yang lagi terseok. 

Bila mencintai amat berat untuk hati yang sering disakiti,
Bila menjalin kasih alangkah sulit karena hati ini begitu muram,
Lantas apa yang harus dilakukan sebagai seorang yang hatinya sering disakiti?

Menyakiti lagi adalah tanda dendam nyi pelet. Nyi pelet yang sudah usang mengapa masih dibawa bawa? Kehadirannya bukan disini lagi, dia di fana. Hanya Tuhan. Memang harus digunakan Tuhan untuk membebati hati ini.

Takkan ada cinta yang bahagia, kecuali menerima rasa sakit itu selalu dengan bahagia, tapi itu bukan bahagia karena cinta namanya justru pembodohan cinta. 
Untuk Dia yang berubah dalam sekejap, takdir ini mungkin begitu, mungkin awan sudah berbalik poros mendekap ke planet lain, mungkin ada yang berbeda. 

Biarkan semua ini terjadi lagi, karena sakit mau pun bahagia keduanya harus dirasa dinikmati yang terakhir diterima dengan secangkir kopi biar pahit tak hanya di hati tapi juga di kerongkongan. 

Click here (record)

2 komentar:

  1. Padahal sih dengan cinta, kau kan tahu kenapa kopi masih diingini walaupun terasa pahit. kok disini rasanya beda ya? hahaha :D

    btw, aku sudah follow blog ini, boleh follbacknya? :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Berati intinya kopi sama cinta sama sama punya kesamaan. Walaupun terasa pahit tapi masih diingini. Gitu ya? hahaha

      Kopi sama cinta emang bikin candu :p

      Hapus

Diberdayakan oleh Blogger.

About Me

Foto Saya
Fransisca Williana Nana
Lihat profil lengkapku

Followers

total human

Popular Posts