Welcome blog Mba Nana

Diario Area | Diario Travel | Diario Outfit | Diario Love | Diario Diario

Rabu, 21 November 2012

Suka dalam diam

     Akulah seorang gadis itu, gadis yang selalu dikatakannya dalam anang-anangnya, seorang gadis yang selalu disebutinya, bukanlah ia melainkan aku, hanya aku dan cukup aku sajalah satu-satunya intan permata yang selalu dipikirannya. hanya itu yang kuingin dan itu semua benar terjadi, walau dirinya belum mengetahui keberadaan yang selalu berada dalam benaknya, tetapi angan-angannya itu selalu berada disisinya, tidak jauh darinya dan terus mengawasinya dengan selalu memberikan sepucuk surat intan permata.


     Siang itu seusai sekolah aku beranjak menuju halaman belakang sekolah yang cukup luas, terbentang perkebunan yang selalu asri dari jaman nenek moyangku yang telah bersekolah disini. disinilah tempat anak-anak merileks-an segalanya, membawa kedamaian dalam hatinya, dan menambah ketenangan disaat segalanya membuatnya terpuruk.


     Aku berjalan dengan santainya menuju taman itu seraya membawa gitar spanyol yang kusayangi dari semasa aku smp. aku bukan tipe seorang yang berkobar terhadap semua orang, tapi hanya sebatang manusia yang memiliki karakter diam dalam tenang dan berpikir. aku menyayangi setiap orang yang sayang padaku, tapi kali ini... aku sungguh mendambakan dan mengidolakannya, bila gayungku bersambut, mungkin sebentar lagi aku akan menyayanginya entah karena apa.


     Siang itu ku duduk dibawah cahaya sinar mentari yang elok, dengan cuaca damai seperti hujan akan lekas turun., tetapi hatiku akan terus tenang seraya memikirkan dirinya. dirinya yang ku-idolakan dalam benakku selalu...

 


     Sebuah lagu yang kini kumainkan ialah sebuah lagu yang sedang cocok-cocoknya dengan yang kurasakan kali ini, sebuah lagu oleh adelle berjudul someone like you. yeah this is me, someone which like you! just fans, maybe but... sepertinya tidak. oh aku bingung sendiri dengan perasaan ini.


     Anak-anak yang bermain tampak asik dengan kegiatannya masing-masing, tak kupeduli dan kuhiraukan mereka yang menatapku penuh tanya, aku hanya sedang dalam pikiranku sendiri dan tidak ingin diganggu.


     Disela-sela kumenyentikkan jadiku pada ujung senar-senar gitar, lewatlah ia, lelaki itu! cowok itu! yang kutaksir sejak pertama kali ku melihatnya, wajahnya penuh seri, senyumnya sungguh maut dalam hatiku. tanpa sadar daritadi aku sedang memperhatikannya sembari bernyanyi dan memainkan lagu adelle. dan oh no, do you know? dia menghampiriku! dan sekarang tepat di depanku

     "Hi medeline" jantungku sedikit berdetak "yes?" tanyaku sembari melontarkan senyum tak karuanku. laguku berhenti, someone like you itu sekarang tepat sedang berpapasan. Edward duduk tepat didepanku, kini wajahnya dekat dengan wajahku. jika aku tak bisa menahan ini semua, mungkin tanganku sudah bergetar saking senangnya.

     "kau mau menemaniku?" tanyanya "membelikan kado untuk seseorang"


     Selama aku mengenali edward yang berawal dari pertemanan awal masuk sekolah ini, aku sering bertukar surat dengannya, hanya dengannya. tetapi, hanya ada satu masalah. edward tidak tau dengan siapakah ia bersurat. ia pikir, ia saling surat-menyurat dengan temanku, kristal. berhubung kristal sempat menyukai edward, ia hanya menanggapi semua ini dengan senyuman dan dengan hati. sementara aku? hanya merasakan kegalauan yang dalam...


      "Hi edward, taukah kamu bahwa sebentar lagi aku akan ulang tahun? aku senang, aku berharap kau mengucapkan dan memberikan sesuatu yang menarik untukku, jika kamu ingin. hehe" itulah isi surat terakhir sebelum pertemuan ini yang kuberikan padanya, yang selalu kuletakkan pada mejanya dan akan dibalas surat itu olehnya dan ditinggalkan kembali di meja kelasnya, aku mengambil surat balasan tersebut seusai pulang sekolah disaat semua makhluk tak ada. 

***


       "hello guys!" dia kristal, edward melihatnya dengan penuh makna, aku melihat pemandangan itu tepat didepanku, lekas aku menunduk. kristal berbincang dengan edward dengan penuh kepercayaan dirinya, sementara aku? hanya gadis yang tak berani berbuat demikian dan hanya tak perduli dengan apapun yang sekiranya hal tersebut tak penting.


      Ulang tahunku dengan kristal hanya berbeda dua hari. jika hari ini adalah ulang tahun kristal, dua hari kemudian tentu aku. Edward menarik lenganku dan mengucapkan "sampai jumpa" pada kristal, mimik kristal tampak kebingungan karena dengan sigap edward segera menarikku dan meluncurkanku pada sedan sportnya dan melaju dengan cepat menuju sebuah mall yang aku tak tau keberadaannya.


      Pada mall tersebut, edward sibuk memilih kado apa yang akan diberikannya untuk kristal, aku hanya menurut dan meng-iyakan. sejauh ini hubungan pertemananku dengan edward selalu baik-baik saja walau hatiku selalu berisi dirinya. "apa ini cocok untuk kristal?" ia membawa sebuah bandana cantik berwarna pink beserta berbagai pernak-pernik dan hiasan permata lainnya 'oh sungguh rame' batinku tak suka, tapi pada edward kutunjukkan bahwa bandana itu bagus sekali untuk kristal.


     Sampai akhirnya edward membeli barang antik itu dan membungkusnya dengan cantik, aku dan edward menuju gramedia. dari antara banyaknya buku-buku, terdapat juga sebuah beberapa peralatan musik. aku mengambil sebuah gitar cokelat dengan kayu yang elastis "i like it" ucapku semangat

     "medeline, kau menyukai gitar itu?" yes, of course! jawabku penuh harap.

***


     Tibalah hari itu, hari ulang tahun kristal yang diacarakan dengan ramai dirumah gedongnya, istananya. aku datang dengan pakaian se-simple ku. mungkin tak bermodis, tapi aku datang sebagai tanda bahwa aku menghormatinya dan ikut merayakan harinya kristal. edward melontarkan kado spesial itu, dan saat dibuka, sungguh terlihat cantik! 


     Sometimes, perasaan cemburu itu ada. aku hanya dalam angan dan diamku kini, menyaksikan semuanya. sepertinya sulit untuk membuat edward menyukaiku, what should I do? berkata bahwa surat itu sebenarnya adalah diriku? oh mustahil! bila edward mengetahuinya, mungkin ia akan bersikap biasa saja karena tidak ada diriku dalam benaknya, hanya kristal seorang dan semua itu membuatku terpuruk!


     Berakhirnya acara tersebut, aku lekas pulang. edward dan kristal masih lama berbincang, aku tak mau mengganggunya. aku berpikir, mungkin edward sedang menyatakan perasaannya pada kristal, dan mereka resmi berpacaran. aku tak peduli itu, jika aku mengetahui semua itu hanya akan menambah luka dihati kecilku. sedari tadi, mereka selalu dekat. setelah edward melontarkan kadonya, mereka selalu saja menempel tanpa ingat siapapun, seperti acara nikahan mereka saja, huh...

***


     Pagi itu, hei subuh! ada seseorang yang mengunjungiku, membunyikan bel pada pukul 12 malam. aku lekas keluar, membuka pintu dan terlihat gedobrak sebuah surprise oleh teman-temanku. kristal dan edward muncul membawa sebuah kue, birthday cake. aku segera make a wish. "medeline..." panggil edward disela-sela teman-teman bertepuk tangan, mereka semua mengagetkanku.


     "I like you, will you be my girlfriend?" what the hell i'm so confused! edward menyatakan perasaan itu padaku. "aku sudah tau semuanya..." ucapnya penuh arti "kau kah yang mengirim surat itu? melainkan bukan kristal" jelasnya.


     Aku terpaku, yah benar semua itu benar "kau tau darimana?" edward menunjuk kristal "bukankah kalian resmi berpacaran? dan.. kristal!" belum sempat ku berucap semuanya, kristal telah menghentikan ini

     "yes! itu dulu medeline sewaktu smp ku menyukainya, and now? of course no melainkan hanya teman dalam suka dan duka."

     "kenapa kamu mengira kita berpacaran?" aku malu, kumenjelaskan yang kualami, mereka tertawa seolah semua ini lelucon


     "medeline... aku tak pernah mengagumi kristal melainkan hanya kamu, aku memang dekat dengan kristal dari semasa smp. tapi kini... hatiku hanya tertuju padamu" edward memberi kecupan pada keningku "happy birthday my intan permata" edward menyodorkan sebuah hadiah besar yang telah dibungkus dan WOW... setelah dibuka kado itu adalah sebuah gitar! gitar yang ku ingin sewaktu aku sedang di mall bersamanya, sungguh "I love my edward. thankyou so much!" 

      Dan kini, aku ditemani gitar spanyol kesayanganku dan 'boyf' kesayanganku juga. sungguh, aku menyukaimu dalam diam dan hingga akhirnya penantian itu datang, dari setiap tindakan yang terus-menerus terjadi bahwa jalur menunjukkan perasaanku padanya.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

About Me

Foto Saya
Fransisca Williana Nana
Lihat profil lengkapku

Followers

total human

Popular Posts