Welcome blog Mba Nana

Diario Area | Diario Travel | Diario Outfit | Diario Love | Diario Diario

Minggu, 20 Oktober 2019

Beribu pohon - Gunung Pancar Bogor

Pagi itu wajahku cerah, begitu ku membuka mata, rasa tak sabar benar begitu menggebu untuk buat kaki ku segera beranjak. Aku bersiap memakai setelan santai nan sejuk di tubuh, tak lupa yang paling berharga adalah mantel jaket serta sepatu kets. Kegunaannya benar bermanfaat supaya aku kuat dari terpaan dinginnya suhu dan bisa menjaga jari jemari di kaki. Aku berangkat subuh kala itu menuju pelataran di kota lain, jauh dari rumah ku untuk itu aku memerlukan helm motor. Kami berangkat 



Keadaan nya sejuk sekali. Pemandangannya juga menarik perhatian mata. Biasanya yang ku pandangi di hari-hari adalah jalanan padatnya ibukota serta polusi asap debu kendaraan bahkan asap puntung rokok milik semua orang yang berserakan dimana-mana. Lebih apes lagi bila ku melihat sampah bercecer disepanjang jalanan yang ramai lalu lintas, sungguh malang untuk dilihat.

Tidak dengan kali ini. Walaupun hanya kota tetangga, walaupun hanya sejauh sama seperti waktu tidur siang sekitar dua jam, tapi disini manfaatnya benar terasa. Sejuknya udara, hilangnya polusi asap tebal, sirna nya pemandangan kota metropolitan, penuhnya pepohonan berimbun, jantungnya indonesia yang penuh akan pepohonan, semuanya terasa menarik untuk aku seorang. Aku tiba pada pelataran pintu masuk kota Bogor. Untuk bogor sendiri sejuknya udara belum begitu begitu terasa, tapi semakin ku kedalam sana, semilir angin sayup-sayup terasa sejuk dingin, rupanya tempat ini adalah kota hujan. 

Sampai akhirnya aku tiba dimana tempat itu benar-benar penuh pepohonan lebat menjulai tinggi sehingga menutupi terangnya langit pagi bahkan cahaya matahari pun tak begitu nampak terpaannya sampai ke seluk daratan di daerah gunung pancar. Aku turun dari kendaraan, mengelilingi jalanan setapak demi setapak. Benar desa tempat ini, beda seperti metropolitan tempatku menimba ilmu dan juga menguras tenaga untuk mencari pemasukan materi. Tempat ini begitu sunyi dan berbeda. 

Aku mencari letak dimana jalanan tempat motor berlalu lalang tak lagi terlihat, aku mencari tempat tersembunyi itu. Tepat disampingku tapi aku tak tahu dimana kah pintu masuknya. Bertanya ke berbagai penjuru dan mendapati kalau aku bisa masuk melalui sela-sela pagar yang terbuka. Masuk lah kami kedalam, berjalan disepanjang jalan hanya berdua, aku dan temanku. Tanpa melihat orang di sekitar, tanpa melihat apapun di sekitar, hanya ada pohon, bebatuan, serta dedaunan dan berbagai hewan kebun lainnya. 






Anehnya, dalam keadaan sepi dan sunyi dalam hutan, dan dalam segala situasi yang takut akan tertimpa bahaya, aku dapat menari diatas bebatuan dan tanah cokelat dengan gembira. Merasakan semilir angin bertiup, merasakan keadaan yang sebelumnya aku belum pernah merasakannya. Menikmati ini semua benar bisa membuat bahagia ku meningkat. 

Cukup menikmati terjebak dalam pepohonan, aku sudah sangat puas. Terbesit ketakutan tak menemukan jalan keluar tapi semua tertangkis karena bahagia ku yang membuat pikiran dapat mencari jalan keluarnya sendiri. Sedikit kutimpal sesuatu. Aku pernah dapat cerita dari sopir blue bird, ia mengantar keluarga dari penduduk Dubai untuk keliling jalan-jalan sekitar wisata di Indonesia. Sopir itu membawanya ke Curug yang ada di Bogor. Keluarga Dubai itu amat suka dengan Curug bogor, mereka menikmati keindahan Bogor dan masih ingin kembali menikmati Bogor sana. Bahkan mereka sangat bosan dengan kehidupan mewah bak metropolitan, Dubai begitu luas dan mewah sampai mereka tak lagi tahu dimana titik kenikmatannya untuk tempat-tempat mewah seperti itu. 

Pengalaman dari kisah wisata orang Dubai sana. Mereka amat menyukai wisata Bogor di Indonesia, lantas aku yang tinggal di Indonesia mengapa tidak perlu menikmati pelataran beribu pohon disana? Atau juga punya kecintaan untuk wisata di Bogor? Memang sebaiknya cintai produk dalam negeri terlebih dahulu sebelum belajar mencintai yang ada di luar sana. Cintai Indonesia karena di Indonesia sendiri sudah begitu beragam wisata keindahannya. 



15 komentar:

  1. Yap, meski tinggal di kota dimana terdapat banyak gedung tinggi menjulang menyaingi awan. Rasa-rasanya kita tetap harus mencari sebuah pelarian, kemana lagi kalau bukan ke alam?. Alam akan menyediakan segalanya, menyegarkan hati dan menenangkan pikiran. Kalau biasanya ketemu asap, jangan lupa juga untuk ketemu temannya tapi yang lebih bersih yaitu kabut perbukitan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tersanjung sekali kata-kata mu mas eheheee. Hmm kabut perbukitan? Maksud mu asap dalam kabut di pegunungan yang rasanya semerbak dingin sampai menusuk kulit itu? Lain kali mungkin yaa coba kesanaa hehe

      Hapus
  2. Ispiring post dear. I am following your beautiful blog and I will be very happy if you want to follow back ☺️

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thank you babe. I'll go to your blog and follow you back!

      Hapus
  3. Ini yang dekat Sentul kan, Na?

    Kalau baca tentang tempat ini jadi ingat seseorang. Dulu pernah tanya, itu foto kamu di Hutan Juanda, Bandung, ya? Terus dia jawab: jauh amat ke sana-sana. Itu di Bogor.

    Ya, saya taunya pepohonan pinus itu ada di Bandung karena baru pernahnya ke sana, sedangkan ke Bogor yang lebih dekat malah belum. Akhirnya malu sendiri.

    Emang cuaca daerah sana adem. Apalagi kalau udah masuk sekitaran Puncak. Jeleknya kalau pulang ke Jakarta dan sekitarnya pada siang-sore, tubuh bisa-bisa mendadak sakit karena suhu yang kontras. Badan seolah-olah belum adaptasi.

    *ini sampai ngulang komentar lagi, gara-gara sebelumnya eror* Ahaha.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya dekat sentul. Hahaha dasar kau anak Bandung. Memang sih ada kalimat "Bandung dulu baru Jakarta" tapi bukan berarti tidak tahu knowledge tentang Hutan yang ada di Jakarta bahkan spesifiknya di Bogor juga bukan? Hahaha

      Suhu pasti berubah jauh yaa. Jangan lupa bawa vitamin deh kalau mau ke Bogor yaa supaya anti sakittt. Hahahaha thank you komennya udah mau di tulis ulang lohhh, mari kitaaaa cheersss!! ;D

      Hapus
  4. Refreshing itu perlu apalagi kalau kita tinggal di kota, adeeem

    BalasHapus
  5. Huhu semoga tempat wisata alam ga rusak ya mba Nana soalnya aku suka banget jelajah alam

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya semoga para pengunjung yang banyak dateng ke tempat wisata juga ikut andil bagian untuk enggak merusak wisata alam di indonesia yaa

      Hapus
  6. Kapan-kapan ajakin aku kesini dong mbak..... hehehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahaha ahh kamu buka google maps ajaa, kalo aku ajak kamu bisa-bisa kesasar ditengah jalan hehe

      Hapus
  7. Di foto kedua tuh lagi latihan yoga mba? :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jiehehehe lagi pemanasan bang day sebelum menelusuri pepohonan dalam hutan *ceilah

      Hapus
  8. Use this diet hack to drop 2 lb of fat in just 8 hours

    More than 160 thousand women and men are hacking their diet with a simple and SECRET "liquids hack" to drop 2 lbs each night in their sleep.

    It's scientific and it works on anybody.

    Here's how to do it yourself:

    1) Take a glass and fill it up with water half full

    2) Proceed to use this proven hack

    and you'll be 2 lbs skinnier the very next day!

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.

About Me

Foto Saya
Fransisca Williana Nana
Lihat profil lengkapku

Followers

total human

Popular Posts