Welcome blog Mba Nana

Diario Area | Diario Travel | Diario Outfit | Diario Love | Diario Diario

Minggu, 23 Desember 2012

Mimpi dan boneka angel

     "Tidaaakk!! tidaakk!!! jangan buang bonekanya ibuuuu" aku menangis layaknya seorang anak yang yang sedang melanda sakit hati dari seorang ratapan ibu tirinya. tapi kali ini, aku memang terlihat konyol. hanya menangisi sebuah boneka tua kusam yang jelek. aku begitu mencintai boneka itu, aku tak menyukai hal-hal yang disukai dan orang dewasa lakukan, karena saat ini aku masih sangat muda.


     Aku tak begitu suka pada sikap ibu, ibu terlalu egois hanya mementingkan diri dan keperluannya. sementara aku? tak begitu dipikirkan olehnya. saat ini aku pindah rumah dan semua barang-barang tak terpakai dibungkus oleh bekas karung beras yang besar dan dibuangnya pada gerobak tong sampah yang kini sedang berhenti parkir depan rumahku. 'sebentar lagi aku akan pergi dari sini' aku menghampiri ibu, berlari terengah-engah "ibu mengapa engkau membuang boneka kesukaanku?" tanyaku dalam isak tangis

     "bonekamu hanya menyusahkanmu! biarlah boneka sampah itu kembali ke tempat keadaannya semula. yaitu di tempat sampah." ibu berayun pergi meninggalkanku yang masih dalam keadaan terpaku dengan air mata yang terus menerus tak kunjung padam kehadirannya.


     Tangan ibu kupegang dan ku bermohon padanya "tolonglah ibuu, hanya satu boneka saja, cukup yang itu, tidak yang lain...."

     "ANGEL!" hentam ibu begitu keras seraya menyentakkan tangannya padaku dan membuatku iba dan takut menjalar di sekujur tubuhku, aku takut bila ibu marah, sungguh, sulit untuk dipadamkan. dan kali ini... ternyata aku membuat ibu marah padaku...

***


     Tengah malam ku terbangun dari tidur panjang dirumah baruku yang sangat luas dan tingkat ini "aku bermimpi, ayah" jawabku saat ayah menghampiri dan tengah bertanya ada sesuatu apa yang terjadi padaku kini. aku mulai bercerita "dalam mimpiku aku menemukan boneka kesayanganku itu ditemukan, disekitar rumah ini!" kataku bahagia "disuatu tempat, pandanganku buram saat itu huh... semoga nyata" sambungku


      "hahaha mimpi seperti itu gimana bisa jadi kenyataan angel?" tawa ayah semakin keras membuat ibu datang seakan diundang oleh kami "itu hanya ada di dongeng-dongeng saja ngel" sambungnya. ibu yang mendengarkan percakapan kami hanya memberi sedikit senyum sinis.


     Aku tak tau apa yang terjadi pada ibu, apakah dia dimasuki roh halus? atau sedang belajar ber-akting? atau memang tak suka padaku? atau... apalah itu aku tak tau. aku benci akan sikap ibu tapi toh mau gimana lagi? dia adalah ibu ku dan memang ibu kandungku. ibu kandung mengapa jahat tak punya hati terhadap buah hatinya ya? huh... aku bersemedi dalam lamunanku.

***


     Suara itu keras, sangat keras serasa ingin membuat telingaku menjadi pecah, darimanakah datangnya? kumenelusuri lantai atas, paling atas. rumahku berlantai 3 ternyata. oh iya gedoran itu semakin menjadi-jadi, aku menunduk karena pintu masuk ini begitu pendek. dan wow ruangan ini sempit, didalamnya hanya berisi 2 lemari kusam yang tua. tempat apakah ini? sungguh, aku baru tau keadaan macam ini.


     Ku mencoba mendengar lebih teliti darimanakah datangnya suara itu, telingaku mendengar dari kuping sebelah kanan lebih keras. bulu kudukku berdiri, saat itu pikiranku bercampur aduk dan aku mulai merasakan ketakutan yang dalam. perlahan perlahan kubuka lemarinya... dan... "HAAAHHH?!" kuambil sesuatu itu dan kupeluk amat dalam "bonekakuuuuuuuuuu" aku berteriak tak perduli siapapun "tapi?" aku kembali dalam benakku "kok kamu bisa ada disini?" tanyaku mulai bingung "tak perdulilah" sekejap ku menyaksikkan isi yang berada dalam lemari itu "apa ini?" gumamku


      Ku ambil sesuatu itu, kubukan isinya dalam amplop bening yang terlihat ada foto kecilku disana "jadi ternyata?" air mataku mengucur, aku diam setengah mati dalam kesedihanku, kumelihat ke boneka kecilku yang kusam yang dulu sudah dibuang ibu dan kini kutemukkan pada lemari tua ini.


     Ibu dan ayah datang menghampiriku "angel kenapa teriak-teriak dan kenapa kamu bisa disini?" bentak ibu setelah mengetahui keberadaanku didalam "ayah. mengapa ayah ngga bilang ke angel kalau angel bukan anak dari perempuan ini?!" jariku menengadah pada perempuan yang seringkali membuatku sedih dan perempuan yang tiap hari kupanggil dengan sebutan 'ibu'


     "Angel..." ayah mendekat padaku, aku mundur setengah langkah dan segera berlari menuju keluar, ku menuruni anak tangga yang panjang kini. aku merasa tangganya sedikit basah dan tiba-tiba "aaaaw" aku terpeleset, kepalaku terbentur dan aku pingsan tepat dalam keadaan tengkurap di anak tangga paling bawah...

***


      "Apa yang terjadi?" sedikit demi sedikit aku membuka mata dan memperjelas penglihatan yang kian lama tak buram lagi. kepalaku berdarah pusing sekali rasanya. "dimana bonekakuuu?"

      "boneka apa ngel?"

      "boneka yang tadi kubawa, dimana ayah? kau sembunyikan dimanaaa?"

ayah bingung "kau tak membawa apa-apa tadi. oh iya dan satu hal yang perlu kau tau, dulu ayah berpikir akan memberi tau mu soal masalah ini saat kamu sudah dewasa. tapi karena sekarang sudah terbongkar, mau tak mau ayah kasih tau." ayah diam dalam panjang, aku menunggu ia membuka suaranya kembali "ibu yang melahirkanmu sudah meninggal saat ia melahirkan anak pertamanya, yaitu kamu. dan kebetulan ini adalah ibu keduamu, wanita yang tentu ayah cintai juga" ayah merangkul wanita itu, ibu tiriku.


      "iya ayah aku mengerti sekarang... tapi dimana bonekaku?"

      "bukannya boneka angel sudah ibu buang ditempat sampah 2 hari yang lalu ya saat kita sedang pindahan?" balas ibu. mataku membelalak

      "tidak! jelas-jelas tadi aku sedang bersamanya lagi bu" ibu dan ayah saling berpandangan dan menggeleng-geleng.


      sial, sesuatu apakah ini? kini aku berpikir, mimpiku ternyata menjadi nyata dengan maksud tujuan untuk mengetahui siapakah aku ini dan darimanakah aku. sekarang, jawabannya telah terbukti, aku anak pertama dari istri ayah yang pertama, bukan yang kedua saat ini. pantas saja wanita itu bersikap seolah tak suka padaku. semua berkat mimpi dan boneka yang benar-benar kucintai yang sampai kini masih terus dan akan selalu membekas dihati.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

About Me

Foto Saya
Fransisca Williana Nana
Lihat profil lengkapku

Followers

total human

Popular Posts