Welcome blog Mba Nana

Diario Area | Diario Travel | Diario Outfit | Diario Love | Diario Diario

Selasa, 20 Agustus 2019

Ku lantunkan untuk keluarga

Pesan ini ku buat untuk hati kita semua...

Pernah kah kalian merasa bahagia dalam suatu lingkup yang setara keadaannya dengan perihal rasa hati masing-masing? Di dalam sana terasa sejuk walaupun sering berdiam ucapan. Di dalam sana terasa damai walaupun tak pernah beradu ungkap isi fikiran. Di dalam sana terasa pula kesal dan amarah walaupun selang beberapa menit kemudian masih tersirat kata maaf untuk mengampuni. 

Sedekat nadi dan sejauh angan, hubungan ini bisa menjadi sangat dekat bahkan pula menjadi sangat jauh bila terpisah jarak. Untuk kali ini dan pertama kalinya ku ucapkan aku sangat merindukan keluarga. Aku memang masih tinggal dirumah, tempatku pulang. Tapi disini, didalam rumah ini tak terasa keluarga ku benar berada disini, mereka semua pergi bahkan kelak atau entah mungkin sebentar lagi atau kapan pun itu, ganti aku lah yang akan pergi dari rumah untuk tinggal sehidup semati bersama pasangan hidup. 

Jauh dari rumah, berpisah, dirumah serasa berbeda, dan semua rasa kenangan keluarga yang sudah tak terasa lagi kebersamaannya, aku percaya semua manusia bisa merasa itu. Dulu sewaktu aku kecil dimana hari-hari hanya habis untuk keluarga sampai-sampai benar bosan rasanya. Padahal saat itu pernah ada yang berkata bahwa aku harus menikmati waktu itu. Kebersamaannya akan sulit terulang kelak aku dewasa. Dan kini semua benar berubah, waktu untuk keluarga rasanya benar hilang, apalagi kini adik paling bontot harus pisah daerah untuk jenjang sekolahnya. Rasanya semakin dijauhkan dari kenangannya kini. 

Keluarga bukan sekedar tempat bersama untuk merintis hidup sebelum jenjang menikah, tetapi mereka lah rumah untuk rebah dari problematika hidup yang mungkin sulit untuk ditempuh bila sendiri. Keluarga memang tidak banyak membantu untuk problematika isi hati, tapi mereka lah wadah pelipur isi hati yang paling mujarab selain dari hal nya kekasih. Memang tidak banyak yang tersirat dalam ucapan dengan keluarga, tapi sedikit lantunan suaranya, itu lah energi penyembuh hati kalau kau tak pernah sendiri dan masih ada orang yang mengasihimu dan masih bersanding di sisi mu, dalam kondisi apapun. 

Hasil gambar untuk tumblr awan

16 komentar:

  1. mungkin keluarga memang susah untuk dijadikan tempat untuk sekedar bercerita persoalan hati. beda-beda sih ya, setiap orang. tapi, setidaknya kita tau dimana kita harus kembali, di saat sudah lelah dengan rutinitas yang biasanya kita hadapi.

    gue malah, ngerantau mulu. sejak smp malah. hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya betul! Wah apa enggak kangen orang rumah tuh? Kalau ngerantau sejak smp pasti sma sampai lulus nanti bawaannya pingin rantau terus dan target untuk sukses di tanah rantau. Semangat! :D

      Hapus
  2. Merasa ngekos di rumah sendiri pernah beberapa kali saya alami. Kehadiran keluarga bagaikan orang asing. Tapi akhirnya saya sadar, mungkin itu saya yang menjaga jarak atau batasan sendiri. Jadilah saya memulai komunikasi. Tak harus persoalan cinta, hidup, atau apa. Hal-hal remeh juga cukup menyenangkan. Sekadar makan malam bersama juga asyik. Biasanya bulan puasa bakal mengakrabkan diri sama keluarga lagi. Buka puasa dan sahur bersama.

    Jadi adikmu baru mulai kuliah di luar kota, Na?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yup. Energi kita bisa kembali hidup setelah punya perbincangan hangat dengan keluarga baik apapun itu yang dibahas, baik nyambung atau tidak sepadan obrolannya tapi tetap keluarga bisa jadi kekuatan untuk diri sendiri sih hehe.

      Iya yoga adikku lagi ada di jawa, di kampung halaman. Ada apa? Mau ngapel adik atau mau kenalan? :')

      Hapus
  3. Benar. Buat saya, keluarga adalah tempat paling nyaman untuk rebah serebah-rebahnya dari terik masalah dunia dan akhirat.

    Bersama mereka seperti tidak akan ada masalah berarti, merasa aman.
    Tapi justru dari rasa aman itu muncul rasa takut, tidak tahu sampai kapan akan bertahan seperti ini.

    Kini saya yang tidak bersama mereka, yang paling bisa saya lakukan adalah berdoa. Berdoa untuk kesehatan dan kelancaran rizki, plus kebahagiaan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Apa rasa takutnya? Takut tidak bisa melalang ke luar dari zona nyaman kah?
      Amin. Semoga keluarga selalu diberi kesehatan dan kelancaran rizki juga kebahagiaan yaa. Mari berdoa untuk keluarga kita semua. :)

      Hapus
  4. Keluarga selalu jd rumah untuk pulang, muara setiap asa dan semangat untuk terus berjuang menggapai mimpi. Jadi kangen pulang ke rumah hehehe salam kenal ya mbak 😁🙏

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal pula mas lucky. Betul banget... memang rumah segala rumah ya :D

      Hapus
  5. Sejak lulus kuliah & merantau ke ibu kota, sejak saat itu berkumpul bersama keluarga menjadi hal yg sangat dinanti, yg mahal banget rasanya. Memang ya nggak ada tempat lain untuk pulang selain back home.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Se-menggebu itu kah rasanya? Pasti senang saat udah berjumpa ya

      Hapus
  6. lagunya Armada cukup menggambarkan tuh, betapa keluarga yg menguatkan kita dan juga tempat kita kembali melepas penat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ahaha ya betul. Btw bang day fans armada kah? Tahu betul gituu huehee

      Hapus
  7. Terwakilkan banget mba. Keluarga memanglah yang paling penting, bahkan sehari dua hari ga dirumah aja tuh kangennya luar biasa, terutama sama adik 😢.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Adik. Walaupun partner rese setiap hari, kalau pisah bukan kangen lagi namanya, kayak ada satu organ penting yang hilang. Gitu yaa huhu

      Hapus
  8. Kok aku ikutan sedih bacanya apalagi di era digital semuanya sibuk main hp mungkin kita generasi pertama yang terlena tapi jadi yang pertama untuk menyesal dan taubat bahwa kini esensi kebersamaan tanpa hp benar-benar mahal

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekali mba.. Ada efek besar dengan melakukan kebersamaan tanpa hp

      Hapus

Diberdayakan oleh Blogger.

About Me

Foto Saya
Fransisca Williana Nana
Lihat profil lengkapku

Followers

total human

Popular Posts