Tidur dalam bebaringan lalu kembali bangun tuk lakukan layaknya pada umumnya orang-orang. Tak bisa kah tuk lakukan semaumu?
Sangat bisa. Dengan pekerjaan lain yang tertunda.
Hai kopi yang sedia di sore jumat...
Semerbakmu mengharumkan ruangan
Estetikamu buatku terpanah seketika
Panasmu seperti tak ada lagi eksotis dari mana mana
Tau kah kau akan kesedihan ini?
Kurasa ku kecewa.
Kenapa Tuhan menciptakan kecewa rasa?
Pengharapan yang tak sesuai harapanMu
Sakitnya kecewa ternyata tuk membuat mu belajar bahwa kau mendapat kekuatan dari itu...
Nikmati saja kopi depan mata diatas meja itu
Tarik nafas dalami hirupannya
Seruput perlahan seakan nikmat itu tak datang dua kali
Sesuatu yang mesti kau ketahui adalah sebuah kenikmatan
Dalam senang, sedih, bahagia, duka, tawa, gelisah, rindu, bahkan penderitaan sedalam maut tetap nikmatilah keadaan seperti rasa kau menikmati dalam seruput kopi di atas meja bambu.
Lembut nan sepi tapi damai itu bersalur penuh keajaiban. Tak ada kerusuhan semua terasa tenang jiwa, tenang tubuh, hati, serta fikiran.
Bisa kau meluangkan sedikit waktumu tuk kenikmatan kopi yang ternyata rasa sesaat itu muncul? Itu perlu, sebagai meditasi serta intropeksi dalam damai tenang di jiwa...
0 komentar:
Posting Komentar