Welcome blog Mba Nana

Diario Area | Diario Travel | Diario Outfit | Diario Love | Diario Diario

Minggu, 09 Oktober 2022

Puppy keracunan, auto Panik

Halo! Kamu pernah gak punya hewan peliharaan yang bener-bener disayang? Atau mungkin saat ini kamu sedang pelihara hewan dirumah? Apapun hewannya, kalau yang namanya sayang hewan peliharaan, dijamin panik kalau tiba-tiba dia sakit. Betul?

Sekitar satu bulan yang lalu, aku sekeluarga lagi pergi di malam hari. Keadaan rumah udah tertutup aman, sementara peliharaan ku yang masih kecil memang liar di halaman teras. Kita pergi cuma untuk nyari makan, sekitar 2 jam keluar. Begitu pulang, keadaan pagar udah berubah. Yang tadinya pagar dalam keadaan tertutup rapih tapi tiba-tiba sudah terbuka sedikit. Puppy ku si Moka berdiri di ambang pagar dengann tatapan kosong dan diam aja. 

"Kenapa nih anjing?" batinku.

"Loh kok ada muntah warna hijau?" batinku lagi. 

Moka muntah berwarna dengan sedikit darah. Dan anehnya, Moka gak menghabiskan makanan yang udah ku kasih. Biarpun panik tapi masih mencoba tenang. Hari selanjutnya, begitu aku bangun tidur masih ku temukan muntah Moka yang baru. Ngomong-ngomong puppy ku bernama Moka dan dia Jantan. Lalu di hari selanjutnya Moka pun juga tidak makan.

"Waduh, kok muntah lagi?" batinku lagi. 

"Moka! Moka dimana?" Aku keliling disekitar rumah. Padahal rumahku tidak cukup besar tapi Moka menghilang. 

"Mokaaaa!"

Gak mungkin Moka keluar rumah karena pagar dalam keadaan tertutup rapat dan aman. Sejauh ini Moka gak bisa kabur keluar rumah kalau dalam keadaan tertutup. Lagian kalau dia kabur, pasti akan pulang lagi. Tempatnya untuk hidup aman cuma dirumahku, kalau keliaran diluar bisa-bisa dia diangkut orang jahat buat dijadikan daging santapan human... 

Dan akhirnya setelah berteriak manggil-manggil Moka, dia munculin wajah sakitnya. Dia ada di halaman depan dengan posisi mengumpat di himpitan tembok dan tertutup ember. 

Pikirianku langsung keinget apa kata mbah Google, kalau katanya anjing yang mau mati dia akan pergi menghilang mencari tempat umpatan untuk tidur dan mati. 

"Moka mau mati?" Sontak pikiranku. Panik seketika mulai terasa. Gelagat atau kelakuan Moka pun juga sudah berubah dan tidak seperti biasanya. 

Biasanya, setiap kali aku keluar rumah, tanpa memanggil dia pun aku sudah didatangi dan disapa. Dia lompat-lompat dan mendorong kaki ku pakai tangannya. Lalu lari dan melompat lagi. Moka yang normal itu cukup barbar dan sangat aktif. Tapi ketika sakit, semua bulunya layu. Dia anjing tapi malah seperti singa yang lebat bulunya dan layu. Wajah dan matanya pun seperti sedang meratapi rasa sakitnya. 

Hari itu juga kami sekeluarga berangkat ke Dr. Rajanti Melati Mas Tangerang. Karena sejauh ini klinik hewan yang ku tahu dan terpercaya cuma di Rajanti. 



Afirmasi yang ku beri ke Moka selama diperjalanan 

"Moka, yang kuat yaa. Sebentar lagi kita sampai. Yang kuat dulu yaa" 
"Moka jangan mati dulu, kan Moka mau main-main sama Baby" Baby adalah anjing betina ku.
"Moka yang sehat, nanti kalau udah sehat kita jalan-jalan. Lari-lari yaa"

Entah, biarpun hewan peliharaan dan seekor anjing, tapi rasa sayangku tulus karena sudah seperti bagian dari keluarga 😢


Begitu sampai, kami langsung mendaftar, duduk dan menunggu giliran. Hingga dipanggilah kami ke ruang periksa.






Begitu masuk ruang periksa, aku jelaskan segala keluh kesah. Dokter langsung memberi suntikan karena Moka terindikasi seperti pasien keracunan. Saat di cek duburnya untuk diambil sampel, untung lah hasilnya Moka Negatif dari Virus. Aku sempat panik karena Moka juga belum pernah ku beri suntik vaksin. 


Kami pun pulang dengan membawa obat-obatan untuk Moka. Dan selama menjalani hari-hari penuh pengobatan, aku dan ibu rasanya bekerja bagai suster karena sibuk memperhatikan jam untuk merawat Moka. Tapi untunglah selama dua hari kedepan keadaan Moka sudah baikan. Setidaknya Moka sudah bisa berjalan dengan sedikit lebih cepat ketika dipanggil. Karena pada saat sakit, berjalan pun gak sanggup. Tatapan diam, lesu, badan juga diam, hanya melihat kami dengan tatapan sakit.


Perkenalkan, ini dia Moka. Hari ini kami habis lari-larian di car free day Jakarta. Afirmasi ku sampai menjadi buah doa yang terwujud. Senangnyaaa 💕


Dan perkenalkan, ini dia Baby, calon istrinya Moka. Karena baru kemarin, mereka resmi melakukan perkawinan sampai hari ini. Semoga majikannya Moka dan Baby bisa segera mengadakan wedding ceremony baby dan moka ya, supaya lekas resmi menikah dan bisa kawin dengan ikatan halal 😤


Info yang ku dapat setelah satu minggu kemudian. Ada 2 tetangga di daerah rumahku yang juga pelihara anjing. Tetangga 1 punya 5 ekor anjing, dan kelimanya meninggal satu hari kemudian setelah muntah darah. Dan tetangga kedua punya 2 ekor anjing, yang meninggal 1 anjing setelah muntah darah juga. Yang lebih naas, motor pemiliknya juga ikutan hilang. 

Wow, ngeri dan takut. Firasat takut Moka akan meninggal begitu cepat muncul dan aku langsung ambil tindakan pergi ke dokter. Untunglah pikiranku bisa cepat ambil keputusan untuk keselamatan Moka. 

Untuk saat ini, aku sedang menunggu untuk Baby hamil. Kalau nantinya baby akan hamil, mungkin aku bisa adakan wedding ceremony dengan mengundang beberapa anjing kecil untuk makan bersama 😂

7 komentar:

  1. Syukurlah si Moka selamat ya, Na.

    Justru karena takut sedih ketika hewan peliharaan mati, makanya saya enggak pengin coba memelihara lagi. Dulu SD sempat suka pelihara ikan hias, terus ada satu momen yang bikin saya berpikir kayaknya ikan-ikan itu mati karena kecerobohan saya. Walau paham masa hidup ikan itu pendek, tetap aja mending enggak usah pelihara hewan. Apalagi hewan lain seperti kucing yang buat ngurusnya butuh lebih banyak uang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Syukurlah yog, kebetulan juga akunya enggak lengah dan langsung bawa ke dokter, jadinya bisa selamat. Hmm ditinggalkan hewan peliharaan yang mati itu rasa sakit ownernya bener-bener lebih terasa, sakit rasanya. Rasanya memang ingin terus menyalahkan diri sendiri, bisa karna kecerobohan kita atau padahal memang sudah begitu takdirnya. Iya yog kalau begitu lebih baik memang gak usah pelihara hewan. Sebelumnya juga ibuku larang aku buat pelihara anjing lagi karena kalau ditinggal mati rasa sakitnya bukan main, tapi apa daya lebih besar rasa ingin pelihara lagi dan jadilah ada si anak Moka :)

      Hapus
  2. Aku pelihara kucing kak, sama sih rasanya kalau mereka tiba² lesu dan sakit jd khawatir banget. Apalagi yg biasanya hewan aktif, jd makin sedih.
    Btw itu gerbangnya kok tiba² kebuka apa ada orang jahat yg sengaja kasih makanan beracun ke moka ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Rasa sayang pecinta kucing dan anjing kurang lebih sama mba, i know what u feel. Rasanya mereka udah kaya bagian keluarga dan harus diselamatin ya. Iya mba ada orang jahat / iseng yang sengaja kasih makanan beracun, karena yang diracunan enggak cuma Moka aja, ada beberapa anjing tetangga juga dikasih racun dan mereka semua mati (ada 6 anjing yang mati). Naas

      Hapus
  3. Mbaaaa, aku pahaaaaam banget rasanya itu 😭. Syukurlah moka selamat yaaa Krn cepat dibawa ke RS juga. Aku sendiri punya 4 ekor kucing indoor, dan banyak kucing liar yg suka mampir ke rumah minta makan 😄.

    Buatku yg kucing2 indoor itu udh kayak anak sendiri. Sejak ada mereka, aku rela dan Bbrp tahun ini ga mudik hanya karena asisten ku mudik dan ga ada yg jaga mereka. Soalnya ke4 nya penakut Ama orang ga dikenal. JD aku ga mungkin bawa ke pet hotel Krn mereka bisa stress dan ga akan mau makan.

    Ga paham Ama Orang2 yg tega meracuni atau menyakiti hewan. 😭. Apa dianggab mereka bukan makhluk hidup , atau memang hanya sebatas nalurinya mati.. apalagi utk dimakan. Kalo hewan ternak oke. Tp makan daging anjing, kucing, itu ga bisa aku trima.

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.

About Me

Foto Saya
Fransisca Williana Nana
Lihat profil lengkapku

Followers

total human

Popular Posts