Berhenti sejenak itu, melegakan

Siang itu ku lantunkan musik lofi yang berjudul chill atau mungkin staying in pada jendela youtube. Sementara musik mengalun, ku nikmati tiap dentingnya hanya dengan rebahan alias tidur sambil melamun membayangkan betapa nikmat hari demi hari dilalui tanpa tekanan dan beban kehidupan. Rasanya ingin balik ke masa silam atau masa kanak-kanak dimana setiap jam nya hanya bingung harus berbuat apalagi karena pengetahuan akan kehidupan hanya minim kapasitasnya di otak.

Kusadari, aku bukan tipe orang yang suka mengejar suatu trendi. Mengikuti alur kehidupan yang normal dan terlihat mengesankan. Mengejar suatu impian bahkan menjadi individu berkualitas yang selalu mampu meningkatkan taraf hidupnya. Sebenarnya aku tidak ingin. Aku hanya ingin menikmati keseharian tanpa sesuatu yang harus dikejar. Menikmati lantunan lagu, menyesap kepulan asap ringan sambil melamun membiarkan arah ide dalam kepala berlarian mencari target pikiran lain. Lalu menikmati seruputan rasa kopi susu atau kopi gula aren yang rasanya memang enak. Bahkan kalau tidak ada kopi, hanya makan indomie atau membuat cemilan roti sederhana rasanya juga sudah menyenangkan. Aku kan merasa energi ku terisi penuh. Sebenarnya, rajin mengutak-atik dapur itu juga seru. Tapi kalau sesuatu itu menjadi keharusan yang membelenggu untuk dibuat setiap harinya, ya semoga saja bukan rasa bosan yang terus menghantui. 

Oh ya, aku ditemani seekor anjing kecil. Eh, dia tidak kecil-kecil amat, mungkin bisa disebut "si mungil". Dia lucu dan selalu butuh teman, tapi temannya manusia. Dia tidak mau berteman lama-lama dengan sesama anjing. Dia lebih bahagia dan nyaman kalau berada disisi manusia, karena merasa terlindungi. Aku sayang baby, anjing kecil yang dulunya tersiksa entah apa yang telah diperbuatnya... 

Kini aku tak menyesap apapun, juga tak menyeruput apapun. Hanya menikmati musik yang melantun seiring berjalannya waktu, tentunya juga menikmati kenangan. Ah aku mencintai hari libur. Biarpun harus sibuk mencuci pakaian dan membuat sarapan, aku suka dan menikmati hal itu. Aku juga turut sibuk memperhatikan jam makan anjing mungil. Dia rajin kuberi makan sehari dua kali. Hanya pakai nasi tercampur wetfood tuna yang diaduk dengan campuran kulit telur yang sudah dihancurkan, serta diguyur beberapa sendok air cuka apel yang telah tercampur dengan air biasa. Diaduk merata dan baby selalu menunggu makanannya. Ah aku senang!

Selain itu aku juga punya beberapa buku bacaan yang masih belum terbaca, bahkan ada buku yang masih belum ku selesaikan. Aku menikmati setiap kata yang tersirat dalam benak setelah usai membacanya. Kurasa aku betah seperti ini dalam jangka waktu lama. Tapi, aku termasuk orang yang bisa mengejar kapasitas diri. Semua itu berkat dorongan ibu. Aku juga tak mau menyia-nyiakan usia karena harus bersantai setiap harinya. Biarpun bersantai setiap hari adalah impian ku yang membahagiakan, tetapi menjadi pekerja adalah keinginan semua orang, maka aku akan menikmati hari-hari normal seperti itu dengan sedikit berat hati, hingga lama-lama kan terbiasa kembali. Aku ingat sebuah ucapan, katanya "hidup kalau sekedar hidup, buat apa? Setidaknya, hiduplah yang bermanfaat bagi orang lain..."

Aku tidak ingin terbeban, terbelenggu akan sesuatu yang musti dikejar dalam kehidupan. Sayangnya, di hidup ini semua orang terus berlari, mengejar sesuatu yang kelak akan menjadi angan lalu, setidaknya bermanfaat. Tapi, kita semua akan mati. Bisakah aku bersantai sejenak dan tidak melakukan apa-apa karena aku mencintai untuk tidak melakukan apapun di bumi ini?

Sementara tidak melakukan itu sama artinya dengan sedang melakukan sesuatu. Sementara itu, maaf... Biarkan benakku dan aku berhenti sejenak seperti ini karena rasanya sungguh melegakan.

Biarkan aku begini sesaat saja sampai aku terbiasa kembali kalau setiap harinya aktivitas normal akan terus berlanjut, perjuangan hidup akan dirintis kembali hingga manusia kan menuju ajal tuk' tutup usia...