Lagi-lagi yang muncul pertama kali dalam benakku adalah tentangnya. Sosok tentangnya tak pernah berlari menjauh dari angan karena sosoknya masih melekat pada tiang-tiang kepala sampai pun detik ini bahkan terkadang masih menjadi bagian dari sisi relung hatiku. Sayangnya, yang ku ingat bukan dia kekasihku, tapi dia yang dulu pernah menjadi isi hatiku lalu pergi ditinggalkannya hatiku perlahan hingga kini masih membekas tanpa membawa pergi semua sisa yang melekat dihati.
Kenangan yang dulu tak pernah indah, kenangan yang sekarang justru sangat indah. Tapi keindahan yang terjadi tak pernah terjadi indah dan terus menerus indah, dibalik sisi indah, banyak juga kenangan pahit yang dirasa tak kalah sebanding dengan sang indah. Aku cinta bila ku bisa menjadi gadis posesive, tapi disisi lain dia benci bila ku posesive karena menutup segala lingkup liarnya. Sebenarnya yang musti dipertanyakan, bila ku sudah tak posesive, apa aku benar cinta padamu?
Ku tutup mataku, waktunya memejamkan mata untuk beristirahat. Selain dari hanya menutup mata, ku juga menutup lingkup posesive ku pada kekasih. Terserah apa yang mau dilakukan, terserah apa yang mau dipikirkan, terserah, tak ada larangan tak ada hambatan lagi, aku lepas semuanya.
Inginku kini hanya menutup mata, membuka mata, merasakan, memikirkan, semuanya tentang sendiri. Hanya ada aku seorang... Kecintaanku pada diri...
Kenangan menjadi semacam pengalaman. Hari terus berganti. Semoga setiap langkah kaki ke depan akan semakin indah ya, Mbak :)
BalasHapusYap betul :)
HapusSeperti halnya sama yang aku rasakan, menutup mata bersiap istirahat. Pejamkan mata.. hehe
BalasHapusLalu tidur :)
Hapus