Welcome blog Mba Nana

Diario Area | Diario Travel | Diario Outfit | Diario Love | Diario Diario

Jumat, 06 Desember 2019

Ilusi kata ringan tapi membebani


Tak berasa awalnya, tapi sakit juga kalau diingat…

Hari itu kita beradu canda dalam tawa kau dan aku mengucap segalanya seolah itu adalah lelucon. Tapi yang ku ucap tak pernah benar-benar menyudutkanmu, sementara kalau kau berucap dan aku merasa itu menyinggung, kau mengeluarkan jurus senjata bahwa aku tak bisa diajak bercanda. Padahal nyatanya candaanmu itu menjurus ke fakta aku.

Obrolan ini agak sedikit sensitive. Untuk hubungan di ranjang kau ucap bahwasannya aku lembek tak berdaya, melemah tak kuat tenaga, alias aku rapuh energi dalam ranjang. Faktanya aku bukan janda yang selalu suka binar berjoget. Faktanya aku bukan pelacur yang girang binar beradu badan. Faktanya lagi aku bukan barisan sang para mantan yang sudah ditiduri lebih dari dua puluh kali pertemuan. Hebatnya candaan itu  bisa muncul…

Kalau aku bermain peran perasaan, lelucon itu kiasan bukti bahwa aku tak mampu melawan engkau dalam bilik selimut. Kiasan itu bagai bukti bahwa aku melemah untuk persoalan hawa nafsu birahi. Kiasan itu bagai bukti tak kasat mata kalau aku tak cukup nyali untuk membanting setir tajam yang mampu buatmu terpukau dalam keadaan telanjang. Aku yakin, semua wanita yang pernah diucapkan seperti itu dalam posisi seperti aku tentu akan berfikir hal nya sama seperti aku tetapi hebatnya mereka mampu menerima segala masukan. Padahal, ilusi kata mu hanya lah secarik, setipis kertas bahkan lebih tipis lagi, tapi entah mengapa terasa cukup membebani. Mungkin aku kurang amal, atau ibadah setiap hari sabtu dan minggu? Tak ada jawaban.

Untuk kehidupan dewasa sana silahkan kau menjalari ujung kuku sampai ujung helai milik mereka semua yang terbebas dari jeratan larangan berhubungan bebas. Untuk memuaskan hasrat nafsu birahi mu silahkan kau intil mereka yang bisa menunggangi untuk buatmu merasa puas. Aku tak bisa. Kalau pun aku bisa, mungkin itu akan muncul sekali atau untuk yang terakhir kali, tapi kurasa tidak. Setiap kali ingin memunculkan itu selalu terbesit dipikiran tentang faktanya bahwa aku lembek dan melemah tak bernyali. Untuk itu biarkan anganku pergi, melampaui batas penglihatanmu sampai kau benar merasa bebas tanpa jeratan dari kekasih yang sama sekali tak cukup berarti buatmu...



Sabtu, 23 November 2019

Kalian tentu tahu dasar-dasar manusia dalam kehidupan di bumi...
Kalian tentu tahu sejatinya manusia itu seperti apa dan bagaimana. Kalau dulu pernah belajar tentang makhluk sosial, disadari atau bukan kita memang saling membutuhkan bantuan sesama untuk berbagai model masalah hidup yang dialami

Bukan cuma mereka yang membutuhkan dalam hal nya bantuan aktivitas, tapi dalam hal nya perasaan atau hati manusia pun juga kadang kala butuh bantuan. Perihal ini bukan hanya terjadi dalam kondisi dengan pasangan atau si kekasih, tapi juga berperan untuk semua manusia dalam kondisi semuanya. 

Kalian tentu tahu kalau sesuatu yang salah perlu di perbaiki dengan permintaan maaf serta penanggulangan tindakan yang baik untuk merubah kondisi geram menjadi lebih baik. Kalian tentu tahu kalau suatu amarah bisa diredakan dengan kalimat-kalimat atau sikap tulus dari lawan bicara. 
Kalian tentu tahu kalau segala pikiran buruk bisa diredakan hanya dengan kesadaran dengan memupuk kalimat-kalimat baik sehingga terlahir pikiran baik yang bisa memperbaiki keadaan sebelumnya. 

Banyak orang mudah geram hingga terjadi lah amarah, banyak orang mudah melakukan ego nya dengan harus menunjukkan amarahnya hingga terjadi lah gemuruk pertikaian. Banyak orang yang memiliki pikiran buruk tetapi bukannya diberantas justru pikiran buruk itu diperbesar.

Yang perlu disadari, cukup kan segala pikiran buruk, cukup kan segala amarah, cukup kan segala kesal, cukup kan segala ego yang tidak baik. Itu semua tidak berarti dan tak berguna...

Kalau marah, marah lah dengan bijak. Bicara apa yang tak kamu suka, bukan memancing lawan bicara untuk ikut geram karena disangka yang bukan-bukan. Perihal ini yang jarang disangka, amarah bisa memicu pertikaian lain. Perkara hati yang masih menyimpan dendam kemarin. Semakin besar lah masalahnya kalau sudah begini 

Cukup. Tuhan hanya satu, dan kita hanya setumit kaki gajah atau hanya seorang manusia yang terlihat kecil dimata Tuhan. Kembalilah ke diri masing-masing, fokuskan perihal hubungan diri seperti memilih berdamai dengan hati sendiri misalnya daripada ikut marah karena lawan bicaramu sudah marah berapi lebih dulu 

Minggu, 20 Oktober 2019

Beribu pohon - Gunung Pancar Bogor

Pagi itu wajahku cerah, begitu ku membuka mata, rasa tak sabar benar begitu menggebu untuk buat kaki ku segera beranjak. Aku bersiap memakai setelan santai nan sejuk di tubuh, tak lupa yang paling berharga adalah mantel jaket serta sepatu kets. Kegunaannya benar bermanfaat supaya aku kuat dari terpaan dinginnya suhu dan bisa menjaga jari jemari di kaki. Aku berangkat subuh kala itu menuju pelataran di kota lain, jauh dari rumah ku untuk itu aku memerlukan helm motor. Kami berangkat 



Keadaan nya sejuk sekali. Pemandangannya juga menarik perhatian mata. Biasanya yang ku pandangi di hari-hari adalah jalanan padatnya ibukota serta polusi asap debu kendaraan bahkan asap puntung rokok milik semua orang yang berserakan dimana-mana. Lebih apes lagi bila ku melihat sampah bercecer disepanjang jalanan yang ramai lalu lintas, sungguh malang untuk dilihat.

Tidak dengan kali ini. Walaupun hanya kota tetangga, walaupun hanya sejauh sama seperti waktu tidur siang sekitar dua jam, tapi disini manfaatnya benar terasa. Sejuknya udara, hilangnya polusi asap tebal, sirna nya pemandangan kota metropolitan, penuhnya pepohonan berimbun, jantungnya indonesia yang penuh akan pepohonan, semuanya terasa menarik untuk aku seorang. Aku tiba pada pelataran pintu masuk kota Bogor. Untuk bogor sendiri sejuknya udara belum begitu begitu terasa, tapi semakin ku kedalam sana, semilir angin sayup-sayup terasa sejuk dingin, rupanya tempat ini adalah kota hujan. 

Sampai akhirnya aku tiba dimana tempat itu benar-benar penuh pepohonan lebat menjulai tinggi sehingga menutupi terangnya langit pagi bahkan cahaya matahari pun tak begitu nampak terpaannya sampai ke seluk daratan di daerah gunung pancar. Aku turun dari kendaraan, mengelilingi jalanan setapak demi setapak. Benar desa tempat ini, beda seperti metropolitan tempatku menimba ilmu dan juga menguras tenaga untuk mencari pemasukan materi. Tempat ini begitu sunyi dan berbeda. 

Aku mencari letak dimana jalanan tempat motor berlalu lalang tak lagi terlihat, aku mencari tempat tersembunyi itu. Tepat disampingku tapi aku tak tahu dimana kah pintu masuknya. Bertanya ke berbagai penjuru dan mendapati kalau aku bisa masuk melalui sela-sela pagar yang terbuka. Masuk lah kami kedalam, berjalan disepanjang jalan hanya berdua, aku dan temanku. Tanpa melihat orang di sekitar, tanpa melihat apapun di sekitar, hanya ada pohon, bebatuan, serta dedaunan dan berbagai hewan kebun lainnya. 






Anehnya, dalam keadaan sepi dan sunyi dalam hutan, dan dalam segala situasi yang takut akan tertimpa bahaya, aku dapat menari diatas bebatuan dan tanah cokelat dengan gembira. Merasakan semilir angin bertiup, merasakan keadaan yang sebelumnya aku belum pernah merasakannya. Menikmati ini semua benar bisa membuat bahagia ku meningkat. 

Cukup menikmati terjebak dalam pepohonan, aku sudah sangat puas. Terbesit ketakutan tak menemukan jalan keluar tapi semua tertangkis karena bahagia ku yang membuat pikiran dapat mencari jalan keluarnya sendiri. Sedikit kutimpal sesuatu. Aku pernah dapat cerita dari sopir blue bird, ia mengantar keluarga dari penduduk Dubai untuk keliling jalan-jalan sekitar wisata di Indonesia. Sopir itu membawanya ke Curug yang ada di Bogor. Keluarga Dubai itu amat suka dengan Curug bogor, mereka menikmati keindahan Bogor dan masih ingin kembali menikmati Bogor sana. Bahkan mereka sangat bosan dengan kehidupan mewah bak metropolitan, Dubai begitu luas dan mewah sampai mereka tak lagi tahu dimana titik kenikmatannya untuk tempat-tempat mewah seperti itu. 

Pengalaman dari kisah wisata orang Dubai sana. Mereka amat menyukai wisata Bogor di Indonesia, lantas aku yang tinggal di Indonesia mengapa tidak perlu menikmati pelataran beribu pohon disana? Atau juga punya kecintaan untuk wisata di Bogor? Memang sebaiknya cintai produk dalam negeri terlebih dahulu sebelum belajar mencintai yang ada di luar sana. Cintai Indonesia karena di Indonesia sendiri sudah begitu beragam wisata keindahannya. 



Senin, 07 Oktober 2019

Mba Nana Catalog Photoshoot (Summer Style Outfit)


Kembali ke casual outfit mba nana, udah lama banget sekitar tahun 2018 lalu gue balik photoshoot dengan tema style outfit di musim panas. Head to toe benar-benar simple semacam atasan dan bawahan, enggak banyak aksesoris yang di kenakan bahkan sekedar properti untuk bantu catalog photoshoot. 

From toe yang enggak beribet, gue pakai sandal putih ikat se-mata kaki. Model sandal terbuka akan timbul kesan casual sexy dan santai, cocok untuk nuansa musim panas kalangan barat. 


Bergeser keatas gue kenakan hot pants berwarna cream, dasar warna cream terkesan warna menyatu dengan kulit sehingga lekukan dari model si hot pants sendiri yang memunculkan nilai summer style nya.




Untuk Top sendiri gue pakai semacam T-shirt bercorak warna cokelat dan cream. Warna cream yang hampir serupa seperti hot pantsnya membuat perpaduan yang pas dari outfit yang gue kenakan. Dengan model berpita di depan dada membuat tampilan pakaian enggak terlalu "polos". Cocok lah untuk tampilan elegan casual style. 

Aksesoris sendiri gue pakai headband bando aksesoris bermotif bunga-bunga dengan dasar warna cokelat supaya perpaduan warna keseluruhan semakin pas. Enggak ada yang terkesan terlalu terang alias nyentrik atau terlalu gelap alias menduka. 


Satu kejenisan "Vintage" emang jadi favorit, keseluruhan casual outfit kali ini memang pakai dasar warna cokelat kuno, dengan berbagai motif dan hiasan kekinian membuat perpaduan outfit ini menjadi casual gaya dan cocok untuk jenis Summer Style Outfit. Sengaja dipilih model enggak terlalu banyak menutup karena musim panas sendiri terkesan menimbulkan hawa panas dan banyaknya aktivitas, casual outfit jenis diatas bisa membantu kondisi untuk gerak bebas dan juga meringankan badan dari suhu hawa panas karena cuaca. 



Untuk tampilan keseluruhan mengesankan chill outfit for summer. Dalam sesi photoshoot catalog ini, ada beberapa properti yang gue pakai untuk membantu objek supaya tampak lebih menarik. Cek in dot ⌣






Selasa, 20 Agustus 2019

Ku lantunkan untuk keluarga

Pesan ini ku buat untuk hati kita semua...

Pernah kah kalian merasa bahagia dalam suatu lingkup yang setara keadaannya dengan perihal rasa hati masing-masing? Di dalam sana terasa sejuk walaupun sering berdiam ucapan. Di dalam sana terasa damai walaupun tak pernah beradu ungkap isi fikiran. Di dalam sana terasa pula kesal dan amarah walaupun selang beberapa menit kemudian masih tersirat kata maaf untuk mengampuni. 

Sedekat nadi dan sejauh angan, hubungan ini bisa menjadi sangat dekat bahkan pula menjadi sangat jauh bila terpisah jarak. Untuk kali ini dan pertama kalinya ku ucapkan aku sangat merindukan keluarga. Aku memang masih tinggal dirumah, tempatku pulang. Tapi disini, didalam rumah ini tak terasa keluarga ku benar berada disini, mereka semua pergi bahkan kelak atau entah mungkin sebentar lagi atau kapan pun itu, ganti aku lah yang akan pergi dari rumah untuk tinggal sehidup semati bersama pasangan hidup. 

Jauh dari rumah, berpisah, dirumah serasa berbeda, dan semua rasa kenangan keluarga yang sudah tak terasa lagi kebersamaannya, aku percaya semua manusia bisa merasa itu. Dulu sewaktu aku kecil dimana hari-hari hanya habis untuk keluarga sampai-sampai benar bosan rasanya. Padahal saat itu pernah ada yang berkata bahwa aku harus menikmati waktu itu. Kebersamaannya akan sulit terulang kelak aku dewasa. Dan kini semua benar berubah, waktu untuk keluarga rasanya benar hilang, apalagi kini adik paling bontot harus pisah daerah untuk jenjang sekolahnya. Rasanya semakin dijauhkan dari kenangannya kini. 

Keluarga bukan sekedar tempat bersama untuk merintis hidup sebelum jenjang menikah, tetapi mereka lah rumah untuk rebah dari problematika hidup yang mungkin sulit untuk ditempuh bila sendiri. Keluarga memang tidak banyak membantu untuk problematika isi hati, tapi mereka lah wadah pelipur isi hati yang paling mujarab selain dari hal nya kekasih. Memang tidak banyak yang tersirat dalam ucapan dengan keluarga, tapi sedikit lantunan suaranya, itu lah energi penyembuh hati kalau kau tak pernah sendiri dan masih ada orang yang mengasihimu dan masih bersanding di sisi mu, dalam kondisi apapun. 

Hasil gambar untuk tumblr awan

Kamis, 25 Juli 2019

Indonesia International Pet Expo 2018 Ice Bsd


Di tahun 2018 lalu ada event International Pet Expo tempatnya di BSD City, seperti yang kalian tahu kalau BSD bukan kawasan jauh dari tempat tinggal gue sendiri. Dimana sekarang BSD udah semakin ramai, semakin banyak event yang diadain disana, semakin banyak pelancong Jakarta berhamburan icip-icip daerah bsd sekalian. Wawww semakin merasa bangga lah gue karena yang mulanya gue bagai orang pinggiran tangerang, akhirnya lambat laun jadi orang kotaan huahaha.

                       

Awal masuk, kalian akan disuguhkan untuk mengantri Ticket Box di dekat pintu masuk. Walaupun panjang antriannya, gue tetap sedia antri karena niat untuk ngerasain binatang-binatang disepanjang jalur udah sampai ke 1000%. Rasa antusiasnya ngalahin rasa pertama kali gue kepo icipin masakan seblak. Benar-benar dibuat gila bahagia begitu masuk dan ngeliat ada banyak anjing berserakan. Awww bukan main senangnya!

Begitu masuk, ada banyak hewan disana terlebih banyak doggo. Anjing-anjing terawat keliaran kesana kemari. Selain mata gue mendadak berubah warna ijo saat ngeliat baju-baju di mall, ternyata kebawa ijo juga pas liatin anjing-anjing keliaran kesana kemari. Ah jatuh cinta melihat pemandangan anjing yang lagi bengong, lagi pup sembarangan, lagi melet gara-gara laper, dan lagi pasang wajah sumringah. Semuanya lucu pokoknya!

Gak cuman ada doggo. Baik binatang reptil, serangga, dan jenis lain yang gue enggak tau sebutannya juga ada disana. Ayam dengan ekor panjang pun ada. Reptil yang aneh-aneh bentuknya tapi lucu di mata pun juga ada. Mata gue benar dicuci oleh pemandangan alamiah yang belum pernah gue lihat sebelumnya. Fantastis sih!

By the way gue dateng ke event ini dua kali dalam pertahun 2018 kemarin. Gue pun niat datang dua kali ke event ini dengan durasi lebih dari tiga jam karena memang butuh waktu lebih banyak untuk terus merasakan yang seperti ini. Melihat banyak hewan jinak keliaran bareng manusia, ah benar-benar mempesona! Karena ini lah rasa yang dirasakan begitu masuk ke kawasan Pet Expo, otak langsung dibawa melalang ke dunia lain, beda dunia, rasanya membahagiakan kalau memang pecinta binatang. Dan satu hari untuk merasakan ini rasanya kurang puas.





Banyak juga para pengunjung datang dengan membawa hewan peliharaannya. Kebanyakan mayoritas membawa anjing, tapi ada juga yang membawa reptil kecil-kecilan atau bahkan kucing lucu terawat. Sekali lagi, kalau kalian pecinta binatang, mungkin tempat ini bisa disebut surga atau bahkan kebahagiaan seperti yang gue rasakan. Hehe aih matteee lah




Disana juga menjual makanan hewan-hewan. Tulang besar, makanan ikan, makanan ayam, dan makanan lainnya. Benar-benar lengkap! Surganya mata pecinta hewan dan surganya binatang-binatang merasa hidup. 





  

Jumat, 21 Juni 2019

Perihal ilusi itu




Aku membenci ilusi. Tapi tak dipungkiri aku pun sering ber-ilusi.

Hari itu hari dimana hari-hari ku terasa kosong tapi sangat membebani. Ku tinggalkan dia yang memang bukan siapa-siapa dan akan selalu bukan siapa-siapa sampai kapanpun. 

Hari dimana kita terjalin esa yang sangat dekat, memang rasanya nikmat luar biasa tapi pun juga menyakitkan luar biasa dalam bayangan di masa depan. Sembari waktu berjalan, aku selalu terus berfikir luar biasa perihnya hati. Cinta terlarang memang buat luka dihati yang tak punya solusi apapun. 

Perbedaan agama, itu lah nomor utama. Bagaimana mungkin seseorang dapat mengkhianati orang tua hanya untuk berkorban demi sang pujaan hati yang katanya akan hidup sampai akhir hayat di kehidupan masa depan tetapi tanpa sebuah restu?

Orang tua tentu tak ingin anak mengingkari perjanjian dalam keluarga lantas bagaimana mungkin masa depan telak indah bila ijin restu kebahagiaan saja tidak diperoleh? 

Dan terlalu banyak alasan lainnya yang buat mereka tak bisa sejalan tuk mengabulkan harap dan impian di benak mereka. 

Hari-hari berlalu, ilusi itu pun muncul tanpa sebab. Ingatan tentang mereka, sedihnya rasa yang bukan atas keinginan hati, kepuasan yang tak kunjung di dapat, penderitaan untuk menahan segala perasaan, dan pengorbanan untuk telak menerima secara nyata bahwa faktanya mereka tak dapat kembali bertemu untuk menjalin kisah asa seperti yang pernah dirasa sebelumnya. Ini semua amat sangat sakit rasanya di malam hari. 

Sampai kini dua per tiga bulan telah berlalu pun terkadang indahnya rasa lalu masih terus terkenang. Aroma dan segala ingatan itu masih terus melekat dan kadang terlupa disaat berbagai aktivitas harian muncul. Aku pun yakin, beberapa bulan kedepan aku bisa melupa seluruhnya. Tapi tidak untuk ku buang. Semua yang pernah dirasa, dilakukan, diterima, dijalankan, takkan pernah memilih untuk di buang, karena ingatan kala itu bukan lah sampah buat ku. Mereka indah adanya 

Bila ilusi itu kembali datang, aku kan persilahkan. Ku terima kembali betapa malang dan pahitnya semua rasa. Ku genggam dalam pelukan semua pilu dan tangis. Malam itu aku pernah membeli hewan-hewan lautan yang sudah dimasak. Aku membeli sendiri. Aku teringat saat itu kita berdua yang membelinya bersama. Oh ya, aku selalu menapaki jalan yang dulu tengah kita tempuh bersama setiap harinya. Kali ini rasanya amat berbeda. Mula-mula sakit rasanya menapaki jalan itu sendiri, tapi kian lama rasanya hilang. Aku memang benar sendiri adanya kini tanpa kamu yang dulu menapaki jalan itu bersamaku.

Terakhir kali aku tahu kabarmu bahwa kamu pindah kediaman dengan alasan ingin mencari suasana baru. Apakah bayangku masih melekat di tempat kediaman sebelumnya? Aku terlalu percaya diri, aku harap bukan karena aku. Bukan karena bayang semu ku yang buat kamu memilih pindah persinggahan. Sungguh, aku kaget begitu tahu alasannya karena ku tahu, kamu sudah tinggal di tempat itu bertahun-tahun dan kalau hanya untuk mencari suasana baru, sekali lagi ku harap bukan karena ku.

Kini ilusi itu selalu muncul di setiap aku sendiri. Hanya terkadang disaat pikiran kosong. Tak pernah terlupa bahkan tak pernah pergi biarpun aku selalu membiarkannya pergi, tapi ilusi itu selalu melekat.

Tahukah kamu bahwa aku masih selalu di sisi mu dengan bersembunyi di balik topeng media sosial? Aku menjadi orang lain, dan kini kamu telah tertarik kepada orang itu. Aku tahu itu hanya pelarian mu saja bukan? Atau jangan-jangan dari kejauhan sana kamu pun juga tahu bahwa aku lah pengecut yang selalu sembunyi di balik akun sosial media bodong sana?

Percaya lah, sampai kini aku masih menggenggam ilusi kita 


(Di awal bulan Mei tulisan ini terlahir...)



Bisakah aku sampaikan pesan ini disini saja? Bahwa sebenarnya ku ingin ucap semua. Tapi kau pun tak pernah mengerti. Otak mu buntu. Aku jelaskan perlahan...

Kau ingat, berawal pada masa itu aku baru saja putus dengan dia yang tega. Aku disanding teman mu, digiring menghadapmu, kita berkenalan biasa saja, tapi rasanya indah. Kini, semakin kita merajut asa sampai muncul di tahun ketiga, aku mulai mengenal semuanya. Walaupun kamu juga tahu, di tahun pertama aku benar ingin menyudahi semuanya. Aku memang tak suka sikap dan caramu, itu semua yang menyebabkan ku jadi seperti ini. 

Kau pun selalu berucap, bila aku benar memihakmu maka harus ku sadari aku mengikuti mu sepenuhnya. Walaupun nurani ku mengatakan aku berusaha untuk itu, tetap saja tidak pernah berhasil. 

Sikap keras, buruk, dan isi otak mu benar tidak sepenuhnya baik. Kau mengikuti ku sepenuhnya perihal apapun itu, apa dikarenakan aku mengajakmu menjadi semua yang ku ingin maka kamu pun berhak untuk bersikap diluar batas padaku? Lantas, bagaimana mungkin aku yang seorang perempuan mampu sabar menerima semuanya? Bukankah kamu juga tahu, emosional ku bisa diujung pitam daripada apapun.

Mengapa dahulu kamu selalu terus mengajak gulat bicara sampai nyaris aku lebih memilih mati daripada hidup semati denganmu. Lantas, kau berharap aku bisa menulis cerita indah nantinya. Maka dimana letak bagian indahnya bila dahulu kamu terus menerus mengejekku perihal aku lama mengabari, kamu pun juga terus mencari alasan untuk marah besarmu perihal aku bertemu dengan semua teman-teman pria. Terlebih kamu selalu mengikut campur semua urusan pribadiku, walaupun aku tahu memang itu hak mu tapi sadarkah bahwa sebetulnya kamu mempunyai batasan untuk itu semua?

Aku memang menangisimu, itu karena rajut asa yang kita tempuh ini akhirnya harus berakhir. Mimpi-mimpi kita dahulu kala, pergi ke seluruh dunia, mempunyai mobil yang paling dahsyat, menghasilkan anak yang wajahnya tampan, dan perjuangan dari semasa kuliah dilanjut pada karir sekarang ini, bahwasannya semakin berat bukan liku liku kita? 

Hidup yang dulunya hanya berdua untuk berpergian, suka duka bosan letih senang semuanya hanya berdua. Tidak untuk dunia yang sekarang. Karena ini kah kamu justru berubah semakin amruk? Tapi selalu saja, kesalahan ku di masa lalu kau hakimi. Terlebih hubungan ku dengan yang lama bila dibandingkan dengan hubungan kita, kau selalu bilang kalau pria seperti mu jauh lebih sempurna dari apapun. Lantas, apa kesempurnaan memang hanya milik mereka yang merasa sempurna? 

Kata-katamu tanpa kusadari memang menjadi perangkap, sebuah ancaman halus yang aku pun juga tak tahu apa itu. Aku selalu takut untuk berpisahnya kita, maka itu aku selalu memaklumi segala buruknya kamu. Tapi tak pernah ku lupa dengan segala yang buruk itu nyaris membawa ku pada akhir hidup. Ibu dan adikku lah yang selalu jadi saksi mata perguncingan kita di situs obrolan sosial media. Kau pun tak menganggap hal itu adalah tekanan batin buatku, karena kamu hanya menerima pesan dari mulutku dan justru merasakan apa yang menurutmu tidak baik pada dirimu, tidak melihat aku. 

Ya... semuanya sangat disayangkan 

Kamis, 30 Mei 2019

Erotis di malam kemarin

Hasil gambar untuk night dark room

Entah ini cuma perasaan, atau beneran ada hantunya. Tapi sepertinya cuma perasaan...

Tapi ini rasanya erotis. Kata erotis disini sebagai kiasan perilaku seksual yang berpengaruh ke pikiran. Perilaku yang dibuat oleh 'entah siapa dia' dan berhasil bikin pikiran suci jadi melalang antah berantah. Well, aku enggak bisa nilai mereka itu siapa karena bukti yang tepat pun juga gak punya dan enggak mau cari tahu lebih lanjut 'entah siapa dia'. Jadi begini tragedinya...

Pas itu hari jumat, dari siang hari udah mematung di gereja karena sibuk bantuin petugas pelayanan. Sore hari, niatnya pingin pulang seusai magrib tapi ternyata hujan turun jelang petang hari. Alhasil jadwal balik pun kendor sampai hujannya berhenti. Pukul tujuh malam hujan masih deras sampai akhirnya mulai agak reda di jam delapan. Langsung beres-beres untuk angkat gas motor melancong ke cafe upnormal pamulang karena rencananya akan nongkrong dulu sama teman lama. 

Selama dijalan tubuh menggigil, gerimis kecil belum juga berhenti. Jaket dingin, kondisinya enggak terlalu basah. Selama nongkrong semuanya tampak baik-baik aja hingga malam tiba, ceng cong kelar, aku balik pulang sekitar pukul sebelas.

Tibanya dirumah langsung ganti pakaian dan ngumpet di balik selimut karena suhu tubuh dingin, keadaan tenggorokan kala itu juga lagi sakit, kayaknya mau flu. Tiduran sembari main gadget. Begini isi benak, "atau mandi aja ya supaya badan jadi enakan?" Btw saat itu aku lagi sendirian dirumah. Ibu bapak adek pergi ke rumah satu lagi dan tidur disana, dirumah dalam keadaan ruang gelap gulita menyeluruh terkecuali lampu teras dan dapur. Pintu rumah pun dalam keadaan terkonci dari luar. Konci dipegang Ibu. Kalau ada apa-apa, cuma bisa nelpon mereka.

Malam itu guguk si bruno sikapnya lagi aneh, gong gongannya enggak karuan. Sesekali bruno nangis, pingin gong gong tapi kayak ke tahan, doi ketakutan tapi kekeuh untuk berani. Benak tetap prasangka baik walaupun otak udah mikir kemana-mana. Pukul 11.30 lekas mandi pake air dingin. Kelar mandi langsung balik selimutan tanpa ac atau kipas nyala. Kalau biasanya tidur dengan posisi kipas nyala menghadap ke arah badan, dalam artian kipasnya diam dan lurus. Kali ini karena benar-benar dibuat kedinginan dan nyaris dateng penyakit, aku tidur tanpa listrik menyala kecuali lampu teras dan dapur serta kipas dan ac tetap dalam keadaan mati. Rumah gelap tanpa perabotan yang menyala dan gak ada udara yang masuk. Benar-benar dingin

Kebesokannya aku bangun, buka mata, cahaya matahari mantul lewat kaca jendela. Aku dengar sesuatu semacam suara angin yang arahnya dari bawah kaki. Diam. Mikir lama. Lantas bangun menghadap kipas didepan dan ternyata kipasnya menyala. Kipas kecil nyala dan berputar, dalam artian kipasnya geleng-geleng, angin pun menjalar ke semua ruangan. Seingat otak, di malam hari sebelumnya seluruh listrik dalam keadaan mati total kecuali lampu teras dan dapur. Lantas siapa yang buat kipas jadi aktif? Apa nyokap? Langsung jalan ke pintu mencoba buka pintu. Engsel pintu masih terkonci. Aku diam memandang arah kipas. Bertanya-tanya siapa yang buat kipas jadi riweuh begini.

Kejadian yang aneh adalah kipas enggak mungkin bisa nyala sendiri walaupun kabelnya udah disambung ke saklar. Karena selama dirumah dan selalu pakai kipas, belum pernah dapet kejadian kipas bisa menyala sendiri. Di malam-malam biasanya kalau akan tidur, kipas menyala dengan posisi diam menghadap wajah dengan posisi menengadah. Beda kali ini, kipas geleng-geleng (berputar) dan posisi hadap kebawah (nunduk). Karena kalau mungkin semalam aku menyalakan kipas karena kepanasan, enggak akan mungkin kipas nyala dalam keadaan rusuh bukan sesuai selera. Dan lagi, aku enggak pernah kebangun tengah malam secara enggak sadar cuma untuk sekedar menyalakan listrik.

Kadang muncul lintasan benak seperti, apa mandi malem bikin mengundang hantu? Apa ada yang nemenin karena lagi dirumah sendirian? Apa sosok yang naksir lagi pingin berulah? Apa? Apa? Apa? Shitralala parno dong. Ini kejadian pertama, masih terus untuk think positif supaya hantunya pergi dari kamar.

Tapi di kejadian berikutnya, ada bau-bau enggak segar, dan itu serem banget. Saking takutnya sampai dibuat pingin ketawa karena takut tapi rasa-rasa ketahan, kayak bruno pingin menggong-gong tapi enggak bisa. Suka begitu memang isi pikiran



pic:https://www.google.com/search?safe=strict&biw=1366&bih=657&tbm=isch&sa=1&ei=UH_ZXJv_N4T2rQHm64D4Dw&q=night+dark+room&oq=night+dark+room&gs_l=img.3..0i8i30i19.10520.11385..11625...0.0..0.76.344.5......1....1..gws-wiz-img.......0i19j0i8i30j0i8i10i30.9kA4ZfkRpls#imgrc=dItqYI_mt3MnfM:

Sabtu, 06 April 2019

Mba Nana Casual Outfit (Ancient Weirdos)


Kembali lagi di seputar diario area mba nana yang adalah casual outfit versi mba nana. Baik outfitnya hanya sekedar atasan dan bawahan, atau dipadukan dengan aksesoris dan luaran mewah kinclong-kinclong pun namanya tetap casual outfit ya? HAHA kesimpulannya, kesan yang disimpulkan memicu nilai casual so the name of this description it is Casual Outfit by me! Huehehehe

Nama yang gue tulis diatas adalah 'ancient weirdos'. Kalau dibuka di google translate, kata ancient berarti kuno, dan kata weird berarti aneh atau weirdo berarti orang aneh, dan hanya ditambahi imbuhan an di pangkal kalimat supaya menyerupai khas mba nana bingit! So, arti dari ancient weirdos merupakan orang aneh kuno, atau aneh kuno. And anyway, Casual Outfit mba nana kali ini mengidentikkan pakaian atau outfit yang melambangkan kuno dan aneh tapi tetap terkesan casual. Hanya saja terdapat nilai-nilai seperti yang di sebutkan tadi. Langsung aja cus mari!

From toe to head


Kala itu gue belum banyak memilah-milah sepatu. Seadanya sepatu semisal hanya ada satu sepatu yang oke dimata, chus akan langsung gue kenakan. Seperti contoh sepatu diatas, adalah bagian sepatu yang sebenarnya mempunyai nilai tambah sebagai pelengkap outfit casual kali ini. Gak terkesan nyentrik sama sekali, biasa aja. Benar-benar nilai casual sekali disini.


Naik ke celana, gue mengenakan denim ber-merk Lea. Untuk teman-teman yang sesama jadul seperti gue pasti tau denim ini, apalagi merk Lea benar-benar sudah dikenal kok. Denim ini termasuk kategori kuno karena modelnya yang besar dibagian sepanjang kaki. Enggak membentuk model kaki melainkan si denim ini punya bentuk tersendiri. Identik dengan denim kuno. 


Untuk Top Flower diatas sebenarnya bukan atasan, melainkan adalah Daster! Daster bulek gue. Bulek adalah sebutan bibi di dalam bahasa jawa. Waktu terakhir kali gue mudik, bulek gue membawa banyak baju-bajunya yang udah gak dipakai lagi entah karena kekecilan, atau gak suka lagi. Disitulah peluang gue untuk hunting baju-baju kuno era jadul. Terlebih, bulek gue banyak menyimpan baju-baju lama yang masih dipakai dia sampai sekarang. Wah gue senang bukan main dong! Huehe. 

Kembali ke top flower yang gue kenakan. Hanya begitu aja modelnya. Dengan lengan nyaris seperti tank top, buat bagian ketiak gue kadang nyaris kelihatan. Motif bunga-bunga kuno benar-benar buat baju makin terlihat seperti outfit kuno dengan model yang juga percis kuno. 


Untuk aksesoris gue hanya membawa kacamata pink transparan. Warnanya yang nyentrik tanpa riasan apapun buat outfit gue kala itu makin terlihat kuno. Keanehannya bisa dilihat dari pakaian jadul dicampur kacamata dengan warna menyala. Gue enggak memakai aksesoris lainnya, tanpa sabuk, dan tanpa outer sekaligus karena memang benar keadaan outfit saat itu ingin dibuat se-casual mungkin atau senyantai mungkin. 

So, mata-mata yang melihat pun juga enggak merasa terganggu, risih, atau membelalak perkara outfit yang gue kenakan amat menyala. Tapi justru menghasilkan kesan 'biasa aja' atau casual tapi tetap bergaya walaupun tentunya akan muncul di benak para penglihat seperti jadul atau kuno nya outfit yang gue kenakan dan dipadupadankan. 

This is, my casual outfit Ancient Weirdos 







Fotographer khangshomay

Minggu, 31 Maret 2019

Isi benakku saat itu


Sampai detik ini pun otakku masih buntu untuk menelaah semua kejadian, hanya ingatan yang masih terus menempel pekat dan semua rasa masih terus tersentuh. Biarkan aku bicara disini, dan tolong diam... 


Cuma aku dan hanya aku adalah manusia jahat menyerupai iblis di bumi. Cuma aku yang paling tega daripada wujud yang katanya terkenal dengan ke tegaannya. Dan cuma aku yang memang tak punya hati nurani. Aku lah yang paling bersalah. 

Tak ada dunia kelam di hidupku, sedatarnya hidup hanya sebatas perjalanan umur manusia. Aku tidak benar-benar tahu se kelam apa duniamu sana, seburuk apakah cerita kehidupanmu dulu, aku pun hanya bisa menyelami semua yang kau rasa sebagai wujud bahwa ini lah rasa ku peduli. Aku datang karena kau bisa buat orang-orang bahagia, dan juga khawatir, virusnya pun sampai untukku. Tapi banyaknya rasa mu untuk ku justru buat ku semakin bahagia. Ini aneh

Kalau bisa disebut, kau juga manusia jahat yang tak punya aturan karena merampas kebahagiaan orang lain tapi ku sadari itu pun bukan salah mu sepenuhnya. Perjuangan iming-iming belaka juga sering kau lakukan bahkan semua pembicaraan yang tak terlihat juga muncul di setiap kali kita bertatap entah baik atau bukan itu tujuannya.

Sesuatu yang tak pernah ku sangka ketika kau berucap kata per kata penuh makna dan kau bilang itu adalah sebuah barisan doa. Oh tuhan... Untuk menulis saat ini pun rasanya tak sampai hati. Kerang yang pernah kau makan seketika ingatanmu menjadi aku, ah bagaimana mungkin? Dinginnya angin malam, gigilan di tubuh, keperdulian itu, ah bagaimana mungkin aku bisa lupa? 

Cukupkan semua. Aku selalu benci setiap kali kita bertemu, tetapi bukan sepenuhnya bagian itu adalah benci, tahukah kau bahwa hari itu pernah menjadi rasa bahagia yang paling terasa? Tak sadarkah bahwa itu adalah surgaku merasa hidup? Tetapi bagian yang pedih adalah ketika aku bisa bahagia di bawah penderitaan banyak mata. Ini lah yang paling tersial di legenda hidup. Bagaimana mungkin seseorang bisa merasa hidup di bawah penderitaan banyaknya orang yang disayang? Otakmu mungkin berbeda dari kebanyakan. Selama kau bersamaku, kau berfikir membantuku di belakang sayap adalah yang paling benar, tak sadarkah dengan begitu justru membuat semua doa dan impian kita kian menjauh? Kau bukan membantuku, kau justru buatku semakin terpuruk, orang-orang yang menyayangiku kita sakiti bersama, dan kau memihak pada benakmu yang buat semua orang tak setuju. Itu semua sebuah kesengajaan dan bukan harap kita untuk terus begitu, tapi entah mengapa aku bisa-bisanya menikmati itu semua.

Di awal memang aku benar punya rasa buatmu, hati ku tak menipu ini semua karena ini semua benar dari hati rasanya. Tetapi semakin terus mengalun, kau semakin ku kenal. Di setiap kata kejujuran mu, semua isi dari cerita belakamu buat ku tak habis pikir, benarkah orang jahat ada? Bukan itu yang ku maksud, kau jahat kepada siapa saja yang kau ingin lakukan tapi kau baik padaku, aku percaya itu dan itu benar konyol.

Semua ucapan yang tersiar memang dari hati karena isinya berefek ke hati pula. Semua kenangan indah masih tersimpan, semua tempat yang pernah kita bicarakan takkan pernah ku lupa. Dan semua orang yang pernah kau ceritakan adalah bagian dari isi ingatan ku tentangmu. Biarlah semua kini tentang perjuangan pengorbanan dan permainan kata hati yang terjadi selama jenjang kini. 

Kau ingat, ucapan mu terakhir kali bahwasannya tak ada perempuan normal yang cocok untukmu, kekasih lama mu pun tampak tak normal buatmu. Orang-orang takut entah mereka takut atau menganggap mu bijak, itu berbeda. Cukup ubah cara pikirmu tentang segala kebenaran, ubah sikap bicara yang tak seharusnya dibicara, jangan buat orang melihatmu seram karena tak seharusnya orang mudah menilai seperti apa kita. Orang bicara kau amat menakutkan, tapi hatimu lebih lembut daripada sutra, otakmu pandai mengolah hidup dan semua trik terlahir dari bagaimana otakmu merancang sesuatu. Cukup kan itu semua untuk perihal yang tidak baik 

Tak ada orang normal yang ingin dengan orang yang bukan normal. Kau berucap kekasih lama tidak normal untukmu, pun aku merasa begitu. Mungkinkah seseorang ditakdirkan bersama dengan mereka yang tidak sepadan dengannya? Bila ikhtisar jodoh seperti itu, mungkin manusia di bumi hanya perlu menerima dengan ikhlas. Tidak ada kata persetan dengan ikhlas, ikhlas itu lahir dari hati. Tak perlu tidak perduli, seharusnya kau perduli supaya hatimu berdamai dengan keadaan. Tidak ada neraka hidup, semua adalah kenikmatan entah baik atau buruknya keadaan yang dicipta. 

Yang pergi, pergilah dengan damai. Jalanku sebenarnya pun masih tak tahu arah kemana hanya mengikuti iringan yang mereka sebut itu adalah yang terbaik. Aku pun tak tahu tujuan, mungkin cuma aku dan hanya aku di dunia ini yang hanya ikhlas menikmati perjalanan yang semua asalnya belum sepenuhnya dari hati. Tak perlu di fikir, kau pun sudah masa bodo karena pilihanku, biar lah


Sabtu, 23 Maret 2019

Melipir Dessert Museum


Sekitaran bulan Mei 2018 tahun lalu di daerah supermall karawaci ada event Dessert Museum yang unik abis. Sebelumnya gue belum pernah tahu tentang event macam begini, tapi setelah googling dan buka youtube, gue nemuin banyak tempat yang bisa dijadikan spot foto dari event Dessert Museum. Wohooo kesenangan gue banget tuh!!! Langsung deh gue melancong kala bulan mei di tahun lalu...


Sampai di Mall Karawaci, mata gue langsung menjelajah buat mencari dimana aja letak spot foto, karena kalau dilihat dari internet banyak banget tuh tempat lucu buat jadi spot foto! Tapi enggak dengan ini, gue pun bingung. Justru di event ini lebih banyak sedia jajanan dessert dan beberapa tempat untuk dipakai nongkrong beserta stage yang stagenya memang kosong tanpa pengisi acara. 



Berbagai jajanan jadul sedia untuk dijual disana. Berbagai peralatan masak ala jadul pun juga sedia disana. Permen rokok-rokokan yang entah rasanya bagaimana pun juga ada disana. Jadi pingin cobain biar rasa balik ke era 90 lagi hueheee. Enggak cuman jajanan jadul, setiap toko yang sedia disana pun juga menjual jajanan-jajanan manis seperti ice cream, kue serabut, jajanan korea pun juga ada. Tapi kalau disini mungkin lebih ke jajanan korea ala Indonesia ya.




Banyaknya toko yang jual jajanan bikin gue pingin cobain semuanya, tapi sayang kondisi keuangan harus tetap terjaga dan tidak boleh boros dikarenakan masa itu gue masih jadi mahasiswi yang enggak punya pemasukan pribadi huhuhuuu #sampahmasyarakat. 

Karena enggak mau dateng sekedar dateng tanpa icip-icip sedikit, gue pun membeli satu jajanan ala korea. Adek gue sih yang pingin cobain ini makanan, katanya dia ini jajanan ala korea. Gue sih nurut aja. 


Setelah gue icip satu gigitan... Ini beneran mirip sama richese nabati kaya keju!!! Jawaban adek gue bilang begini, "Itu kan rasa keju mbak, ya mirip richese nabati". Gue diem, kalo begini mah mending beli wafer richese nabati rasa keju di warung seharga gopek an, taburin coklat keras (abis ditaro freezer), taburin meses atau manik manik kayak gambar diatas. Untuk asapnya kasih aja asap vaporizer terus emut deh sambil dimakan. Lahap pasti!

Tapi karena gue udah membeli ini seharga dua puluh ribuan, lumayan lah ya buat kantong mahasiswi gembel kayak gue. Jadinya gue nikmatin aja deh. Lumayan bisa buat nambah bahan pamer postingan di snapstory sekaligus jadi bahan video. Keren kan makanan bisa keluar asepnya? Kapan lagi kan huehehe

Makan satu buat berdua. Ini pengiritan atau penggembelan :(

Setelah makan kita melipir ke tempat lain karena masih penasaran sama spot foto yang jadi tujuan awal gue melancong kemari. Akhirnya nemu dong tapi ternyata cuma sedia satu spot foto. Untung lucu, sok gue langsung jepret-jepret aja. 



Waktu gue foto kedua anak diatas, satu harapan gue kalau suatu hari anak gue cowo, gue berharap anak gue kayak mereka. Kelihatan alim, lucu, baik-baik aja. Saat difoto bisa bergaya, itu sesuatu yang lucu bukan? 

Loh kok dari Dessert Museum topik pembahasannya malah berubah jadi ke anak orang yaaa? Skippp, ini foto gue sama adek. Bisa bedain kan mana Mbak mana Adek? Jangan ketuker yaaa



Diberdayakan oleh Blogger.

About Me

Foto Saya
Fransisca Williana Nana
Lihat profil lengkapku

Followers

total human

Popular Posts